China Beber Bukti Sudah Beri Tahu Jepang Sebelum Insiden Radar

2 hours ago 2

CNN Indonesia

Rabu, 10 Des 2025 11:01 WIB

Militer China merilis bukti bahwa pihaknya telah memberi tahu Jepang mengenai aktivitas pesawatnya pada Sabtu (6/12) sebelum insiden bidikan radar terjadi. Jet tempur F-2 Jepang. (AFP/TOMOHIRO OHSUMI)

Jakarta, CNN Indonesia --

Militer China merilis bukti bahwa pihaknya telah memberi tahu Jepang mengenai aktivitas pesawatnya pada Sabtu (6/12) sebelum insiden bidikan radar terjadi.

Dalam siaran CCTV pada Selasa (9/12), militer China mengungkap data audio yang menunjukkan bahwa pihaknya telah memberi tahu Jepang tentang rencana latihan penerbangan pesawat berbasis kapal induk di area insiden radar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rekaman audio itu berisi komunikasi radio antara angkatan laut China dan Jepang.

China merilis klip ini sebagai bukti bahwa pihaknya sudah menginformasikan Jepang soal aktivitas pesawat udaranya di perairan internasional dekat Okinawa. Klip ini juga untuk membantah Menteri Pertahanan Jepang Shinjiro Koizumi bahwa Beijing tidak bilang apa-apa soal aktivitas pesawatnya.

"Ini kapal perang Angkatan Laut China 101. Formasi kami sedang mengatur pelatihan penerbangan pesawat di atas kapal sesuai rencana. Ganti," suara seorang pria dalam bahasa Mandarin dan Inggris.

"Kapal perang China 101, ini kapal perang Jepang 116. Saya menyalin pesan Anda," jawab seorang perempuan dalam bahasa Inggris, seperti dikutip South China Morning Post (SCMP).

Menurut akun media sosial yang dikelola CCTV, Yuyuantantian, komunikasi radio antara kapal China dan Jepang itu terjadi pada pukul 14.10 dan pukul 14.28 waktu setempat.

Berdasarkan informasi yang disampaikan sumber dari pihak China, militer Beijing menyampaikan kepada Jepang bahwa latihannya akan dimulai pukul 15.00 dan berlangsung sekitar enam jam, "terutama di wilayah selatan kapal induk".

Pihak Jepang mengonfirmasi melalui radio bahwa mereka menerima pemberitahuan tersebut. Namun, setelah latihan dimulai, dua pesawat F-15 Jepang malah mendekat sehingga insiden bidikan radar terjadi.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Guo Jiakun mengatakan merupakan praktik standar bagi pesawat berbasis kapal induk di seluruh dunia untuk mengaktifkan radar pencari selama latihan terbang. Aktivitas ini juga disebut tindakan rutin yang diperlukan guna memastikan keselamatan penerbangan.

Pernyataan Guo ini menyiratkan bahwa sinyal radar yang terdeteksi oleh Jepang berasal dari radar pencarian alih-alih radar kendali tembakan. Namun, saat ditanya, Guo tidak secara eksplisit menyangkal bahwa militer China sama sekali tidak menyalakan radar kendali tembakan saat itu.

Guo melanjutkan, kehadiran jet tempur Jepang di area latihan China "menciptakan insiden berbahaya yang seharusnya tidak pernah terjadi".

Ia menilai aksi militer Jepang sengaja dilakukan untuk mengganggu latihan militer China serta memicu ketegangan.

Menurut Kementerian Pertahanan Jepang, insiden bidikan radar terjadi dalam dua waktu terpisah. Pertama, pada pukul 16.32 dengan iluminasi radar yang terputus-putus yang berlangsung selama tiga menit.

Kedua, pada pukul 18.37 selama lebih dari 31 menit yang juga berlangsung terputus-putus.

(blq/bac)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial