Bauran Energi Baru Terbarukan RI Capai 16 Persen

3 hours ago 1

tim | CNN Indonesia

Senin, 06 Okt 2025 20:57 WIB

Kementerian ESDM mencatat energi baru terbarukan (EBT) sudah mencapai 16 persen dari bauran energi Indonesia. Kementerian ESDM mencatat energi baru terbarukan (EBT) sudah mencapai 16 persen dari bauran energi Indonesia. (CNN Indonesia/Adi Ibrahim).

Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat bauran energi baru terbarukan (EBT) saat ini sudah mencapai 16 persen.

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi mengatakan angka ini naik 2 persen dibandingkan tahun lalu.

"Semester ini kita sudah mencapai 16 persen renewable energy di dalam energy mix total kita 16 persen. Jadi 23 persen belum tercapai, tetapi alhamdulillah dalam satu tahun ini bisa naik dua digit. Jadi terima kasih, ini sudah bisa 16 persen, PR kita masih banyak untuk mencapai target," kata Eniya dalam Indonesia Energy Transition Dialogue 2025 di Hotel Pullman, Jakarta, Senin (6/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Eniya mengatakan target bauran EBT 23 persen pada tahun ini memang mundur ke 2029 atau 2030. Karena itu, pemerintah tengah berupaya merealisasikan bauran EBT dalam rencana nasional.

Ia mencontohkan dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) untuk periode 2025-2034 mencakup penambahan kapasitas pembangkit listrik sebesar 42,6 gigawatt (GW) berasal dari EBT atau 71 persen dari total penambahan kapasitas.

"Mulai tahun depan sebagian besar tambahan kapasitas pembangkit berasal dari energi terbarukan. Ini sudah kita realisasikan di dalam RUPTL sehingga tujuannya jelas bahwa Indonesia memang moving ke arah renewable," kata Eniya.

Presiden Prabowo Subianto menargetkan semua pembangkit listrik di Indonesia memakai EBT dalam waktu 10 tahun ke depan.

"Kita harus capai 100 persen pembangkitan listrik dari energi baru dan terbarukan dalam waktu 10 tahun atau lebih cepat," kata Prabowo pada Pidato Presiden dalam Rangka Penyampaian RAPBN 2026 dan Nota Keuangan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (15/8).

Prabowo mengatakan negara-negara di dunia menargetkan hal itu terwujud 2060. Ia yakin Indonesia bisa melakukannya lebih cepat.

Ia memastikan APBN 2026 mendukung langkah transformasi energi. Selain itu, APBN 2026 dipastikan mendukung ketahanan energi melalui subsidi, insentif perpajakan, hingga pengembangan EBT.

"Dukungan fiskal pemerintah, yaitu Rp 402,4 triliun untuk pertahanan energi," ujarnya.

[Gambas:Video CNN]

(fby/dhf)

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial