CNN Indonesia
Jumat, 31 Okt 2025 19:04 WIB
 Amazon membantah pemutusan hubungan kerja (PHK) yang mereka lakukan terhadap 14 ribu karyawan dipicu oleh masalah keuangan.  (AFP PHOTO / JOHN MACDOUGALL).
            Amazon membantah pemutusan hubungan kerja (PHK) yang mereka lakukan terhadap 14 ribu karyawan dipicu oleh masalah keuangan.  (AFP PHOTO / JOHN MACDOUGALL). 
            Jakarta, CNN Indonesia --
Amazon membantah pemutusan hubungan kerja (PHK) yang mereka lakukan terhadap 14 ribu karyawan dipicu oleh masalah keuangan.
CEO Amazon Andy Jassy mengatakan bahwa sampai dengan saat ini kinerja perusahaan masih cukup baik.
Manajemen perusahaan justru mengklaim penjualan Amazon tumbuh 13 persen year on year (yoy) secara kuartalan, yakni menjadi US$180 miliar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(PHK) tidak disebabkan faktor finansial dan bahkan tidak oleh AI (kecerdasan buatan), tidak untuk sekarang. Ini lebih karena budaya," kata Jassy, dikutip dari CNN, Jumat (31/10).
Jassy mengamini Amazon sebelumnya menambah jumlah karyawan hingga lokasi dan lini bisnis dalam beberapa tahun terakhir. Itu yang akhirnya melahirkan lebih banyak pegawai dengan jenjang level berbeda.
Karyawan Amazon pernah mencapai puncaknya pada 2021 lalu, ketika ada lebih dari 1,6 juta orang bekerja di perusahaan. Sedangkan tahun lalu ternyata pegawainya masih di kisaran 1,5 juta orang.
"Hal ini dapat memperlambat kinerja Anda sebagai tim," jelasnya soal jumlah karyawan Amazon yang terlalu banyak.
"Kami berkomitmen untuk beroperasi seperti perusahaan rintisan terbesar di dunia dan itu berarti menghilangkan lapisan-lapisan," tegas Jassy.
Pada pengumuman PHK pekan ini, Amazon mengakui bahwa langkah tersebut bertujuan agar perusahaan tetap gesit. Ini juga sejalan dengan upaya mengantisipasi efisiensi AI di masa depan.
(skt/agt)

 7 hours ago
                                4
                        7 hours ago
                                4
                    
































