Jakarta -
Polda Metro Jaya dan jajaran polres mengamankan ribuan orang dalam operasi premanisme. Dari total 3 ribuan orang yang diamankan itu, 300-an orang di antaranya ditetapkan sebagai tersangka.
"Dari 3.599 (yang diamankan), yang dilakukan pembinaan kurang lebih sebanyak 3.251 orang, itu dilakukan pembinaan. Kemudian dari 3.599 tersebut, telah ditetapkan sebagai tersangka sebanyak 348 orang," ujar Karoops Polda Metro Jaya Kombes I Ketut Gede Wijatmika dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Senin (26/5/2025).
Dari total 3.251 orang yang dibina, 59 orang di antaranya dilakukan pembinaan di Polda Metro Jaya, sedangkan 3.192 orang lainnya dibina di masing-masing polres.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kombes Ketut mengatakan para pelaku tersebut terjaring dalam Operasi Berantas Jaya yang digelar pada tanggal 9-23 Mei 2025. Para pelaku tersebut diamankan karena diduga melakukan berbagai tindak pidana, antara lain 115 kasus pemerasan, 21 kasus pengeroyokan, 29 kasus penganiayaan, 54 kasus pencurian dengan pemberatan (curat), 8 kasus pencurian dengan kekerasan (curas), dan 24 kasus penggunaan senjata tajam.
56 Orang dari Ormas
Selain itu, 3.599 orang yang diamankan itu, 56 orang di antaranya adalah pelaku premanisme yang berkedok organisasi kemasyarakatan (ormas).
"Dengan rincian ormas PP sebanyak 31 orang, FBR ada sebanyak 10 orang, Trinusa 11 orang, DPPKB ada 1 orang, GNBI ada 1 orang, GRIB ada 1 orang, GIBAS 1 orang," ungkapnya.
Dalam Operasi Berantas Jaya ini, Polda Metro Jaya dan jajaran juga mengamankan pelaku premanisme berkedok debt collector. Ada tiga orang yang diamankan oleh polisi di kasus ini.
1.801 Atribut Ormas Dibongkar
Lebih lanjut, Kombes Tri menyampaikan bahwa selama pelaksanaan Operasi Berantas Jaya ini, pihak kepolisian bersama Satpol PP dan instansi terkait lainnya melakukan penertiban terhadap atribut ormas.
"Hasilnya adalah sebanyak 1.801 atribut ormas yaitu berupa spanduk maupun bendera yang dipasang di ruang publik yang telah kami tertibkan," ujar Ketut.
Dari hasil penertiban tersebut, penertiban paling banyak dilakukan di wilayah Jakarta Pusat dengan menindak 477 atribut ormas. Selain itu, petugas gabungan juga mengamankan ratusan posko ormas ilegal.
"Kemudian 130 pos Ormas ilegal yang tidak sesuai aturan telah kita bongkar," imbuhnya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan meski Operasi Berantas Jaya 2025 telah selesai, akan tetapi penindakan terhadap pelaku premanisme tetap akan ditingkatkan.
"Walaupun operasi pemberantasan preman telah berakhir tanggal 23 Mei kemarin, namun Bapak Kapolda Metro Jaya mengingatkan bahwa sasaran pemberantasan preman terus dilakukan melalui kegiatan rutin yang ditingkatkan," ujar Ade Ary.
Ade Ary mengatakan pihaknya akan terus melakukan patroli dan penindakan terhadap para pelaku premanisme. Ia juga meminta masyarakat agar tidak ragu lapor polisi apabila menemukan gangguan kamtibmas atau pelaku premanisme.
"Jangan ragu dan segan untuk melaporkan kepada kami bisa langsung ke 110 ataupun kepada rekan-rekan kami yang ada di lapangan. Polda Metro Jaya hadir 24 jam di lapangan, masyarakat tidak perlu khawatir untuk memberikan rasa aman," pungkas Ade Ary.
(mea/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini