Pekanbaru -
Polda Riau kembali menggelar pelatihan gelombang II bagi Tim Raga (Rabu Anti Geng dan Anarkisme). Sebanyak 154 personel Tim Raga masuk ke barak SPN Polda Riau untuk mendapatkan pelatihan taktis dan teknis dalam menangani premanisme hingga kejahatan jalanan.
Pelatihan gelombang II ini dibuka secara resmi oleh Wakapolda Riau Brigjen Adrianto Jossy Kusumo, pada Senin (26/5/2025) pagi tadi. Dalam sambutannya, Brigjen Jossy berharap personel Tim Raga mengikuti pelatihan tersebut dengan semangat 'Melindungi Tuah dan Menjaga Marwah'.
"Jadikan semangat Melindungi Tuah dan Menjaga Marwah sebagai prinsip dalam setiap melaksanakan tugas," ujar Brigjen Jossy.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebanyak 154 personel Tim Raga ini akan digembleng selama 6 hari di SPN Polda Riau. Mereka akan dilatih oleh ahli yang bertugas di bidangnya, antara lain dari Satuan Brimob Polda Riau dan Direktorat Samapta Polda Riau.
"Saudara-saudaraku Tim Raga, instruktur kalian adalah yang expert di bidangnya, saya berharap saudara-saudara serius mengikuti pelatihan ini," tuturnya.
Lulusan Akpol 1992 itu juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh personel Tim Raga. Mereka adalah personel terbaik yang dipilih secara khusus untuk menjadi garda terdepan dalam memelihara kamtibmas di Bumi Lancang Kuning.
"Saya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh personel yang telah terpilih, kalian adalah yang terbaik dari yang terbaik dan siap mengikuti pelatihan ini," imbuhnya.
Meski Operasi Berantas dalam rangka pencegahan premanisme hingga kejahatan jalanan telah berakhir, akan tetapi, Tim Raga akan terus melakukan tugas-tugasnya, salah satunya dengan terjun ke lapangan dan berpatroli terutama di titik-titik rawan gangguan kamtibmas. Tak hanya setiap Rabu saja, tetapi mereka akan berpatroli 24 jam penuh untuk memberikan rasa aman di tengah-tengah masyarakat.
Wakapolda Riau Brigjen Adrianto Jossy Kusumo secara resmi membuka pelatihan Tim Raga gelombang II di SPN Polda Riau, pada Senin (26/5/3035) pagi. (Foto: dok. Polda Riau)
Filosofi Tim Raga
Tim Raga atau Rabu Anti Geng dan Anarkisme dibentuk untuk mengatasi premanisme hingga kejahatan jalanan dan geng motor di wilayah hukum Polda Riau. Meski diberi nama Rabu Anti Geng dan Anarkisme, Kapolda Irjen Herry Heryawan menekankan Tim Raga sepanjang waktu untuk memastikan keamanan di wilayah Riau.
Secara harfiah, raga berarti soul atau jiwa, yang diharapkan personel Polda Riau ini menjalankan tugas-tugasnya melayani masyarakat dengan sepenuh hati. Raga sendiri merupakan akronim dari R (Responsif): menangani laporan/pengaduan masyarakat secara langsung dan medsos dengan datang ke TKP/golden time; A (Adil) yakni sapat memperlakukan masyarakat dengan sama/equal: G (Gesit) yang mana personel diharapkan bisa berfikir rasional maupun kreatif, dan A (Aktif) yang dijabarkan aktif turun langsung ke lapangan.
"Dengan kehadiran Tim Raga ini sudah dapat mencegah dan menghilangkan niat para pelaku kejahatan, nanti menghidupkan rotator di malam hari, sehingga tujuan utama kita Melindungi Tuah dan Menjaga Marwah dapat tercapai," ujar Irjen Herry Heryawan saat peluncuran Tim Raga.
Tim Raga ini merupakan gabungan dari 3 satuan kerja (satker) yakni Ditreskrimum Polda Riau, Ditsabhara Polda Riau, dan Satuan Brimob Polda Riau. Secara paralel, kegiatan patroli yang dilaksanakan oleh Tim Raga yang telah melalui pelatihan-pelatihan (dialogis, memahami SOP, dll).
(mei/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini