Usai Teleponan, Putin dan Trump Akan Bertemu di Hungaria Bahas Ukraina

18 hours ago 2

CNN Indonesia

Jumat, 17 Okt 2025 05:07 WIB

Presiden Putin dan Trump sepakat bertemu di Budapest untuk membahas Ukraina. Pertemuan dijadwalkan setidaknya dalam dua pekan mendatang. Bayangan Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) dan Presiden AS Donald Trump (kanan) saat keduanya bertemu di Alaska beberapa waktu lalu. (REUTERS/Kevin Lamarque)

Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sepakat untuk bertemu di Budapest, Hungaria, dalam waktu dekat. Kesimpulan itu muncul setelah kedua pemimpin negara adidaya tersebut berbincang via telepon, Kamis (16/10).

Melansir dari AFP, Trump menyebut dirinya dan Putin telah membuat kemajuan besar dalam panggilan telepon pada hari Kamis dan telah sepakat untuk bertemu di Budapest. Trump mengatakan bilateral dengan Putin di Budapest itu akan berlangsung setidaknya dua pekan lagi untuk membahas Ukraina.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya akan bertemu dia [Putin], mungkin, sekitar dua pekan ke depan," ujar Trump kepada wartawan di ruang kerjanya, Oval Office, Gedung Putih, Washington DC, AS.

Namun, Trump tidak mengabarkan tanggal pasti pertemuan dirinya dan Putin di Budapest. Di satu sisi, Trump mengatakan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio yang akan lebih dulu berbicara dengan pejabat setara di Kremlin--kantor presiden Rusia.

Sementara itu, pihak Rusia menyatakan akan segera memulai persiapan pertemuan Putin dan Trump di Budapest usai perbincangan telepon itu.

Orang kepercayaan Putin, Yuri Ushakov, mengaku Kremlin memuji perbincangan telepon dengan Trump yang 'sangat substantif' tersebut. Ushakov mengklaim inisiatif perbincangan telepon antara Putin dan Trump itu berasal dari pihak Rusia.

Perbincangan panjang lewat telepon itu dilakukan Trump sehari sebelum Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menemuinya untuk meminta penempatan rudal Tomahawk di tengah gempuran Rusia ke negaranya.

Sementara itu, Ushakov menyatakan dalam perbincangan telepon, Putin mengatakan kepada Trump bahwa pemberian rudal jelajah jarak jauh Tomahawk kepada Ukraina, "tidak akan mengubah situasi di medan perang, tetapi akan merusak hubungan kedua negara secara signifikan".

"Belum lagi prospek penyelesaian damai," imbuhnya.

(afp/kid)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial