Unilever Catat Penurunan Penjualan Imbas Pemisahan Bisnis Es Krim

5 hours ago 3

Jakarta, CNN Indonesia --

PT Unilever Indonesia Tbk mencatat adanya penurunan penjualan setelah melepas bisnis es krim yang sebelumnya menyumbang sekitar 10,3 persen dari total pendapatan perusahaan.

Pemisahan ini merupakan bagian dari rencana global Grup Unilever untuk memisahkan divisi es krimnya dan menajamkan fokus bisnis utama di bidang kebutuhan rumah tangga dan perawatan pribadi.

Presiden Direktur Unilever Indonesia Benjie Yap menjelaskan pemisahan bisnis es krim berdampak sementara terhadap skala penjualan, namun justru memperkuat margin dan arah strategis perusahaan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Secara keseluruhan, pemisahan ini memang berdampak jangka pendek pada skala usaha, tetapi memperkuat profil margin kami dan memperjelas fokus strategi bisnis ke depan," ujar Benjie Yap dalam konferensi pers laporan kinerja keuangan kuartal III-2025, Kamis (23/10).

Berdasarkan kinerja hingga September 2025, penjualan bisnis es krim tercatat mencapai Rp2,8 triliun atau sekitar 10,3 persen dari total penjualan. Kontribusinya terhadap laba bersih mencapai Rp270 miliar, atau 8,1 persen dari total laba.

Setelah pemisahan, margin kotor Unilever Indonesia justru meningkat 14 basis poin, dan margin laba sebelum pajak naik 37 basis poin dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

"Margin laba bersih tanpa bisnis es krim juga lebih baik, naik sekitar 28 basis poin dibandingkan tahun lalu," jelasnya.

Benjie menambahkan meskipun kehilangan sebagian volume dari bisnis es krim, perusahaan tetap menunjukkan kinerja keuangan yang solid dengan arus kas bebas mencapai Rp2,8 triliun, naik 23 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

"Hal ini mencerminkan disiplin dalam pengelolaan modal kerja dan peningkatan efisiensi operasional. Investasi kami tetap terjaga di kisaran dua persen dari penjualan, terutama untuk proyek efisiensi jangka panjang," katanya.

Unilever Indonesia sebelumnya resmi menandatangani perjanjian pengalihan bisnis es krim senilai Rp7 triliun dengan PT The Magnum Ice Cream Indonesia pada 22 November 2024. Transaksi tersebut mencakup aset tetap, persediaan, dan seluruh kegiatan bisnis es krim yang dimiliki Unilever Indonesia.

Perusahaan menegaskan langkah ini dilakukan sejalan dengan strategi global Unilever untuk memisahkan unit bisnis es krim dan mengembalikan nilai investasinya kepada pemegang saham, sambil memperkuat fokus pada bisnis inti.

"Kami tetap berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan yang menguntungkan dan meningkatkan pengembalian dari bisnis utama kami," ujar Benjie.

Sebagai bagian dari strategi peningkatan nilai bagi pemegang saham, Unilever juga telah melakukan pembelian kembali 168,8 juta saham hingga akhir September 2025, atau sekitar 14,3 persen dari program buyback yang akan berlangsung hingga 30 Oktober 2025.

Perusahaan juga berencana mendistribusikan 100 persen dividen dari hasil penjualan bisnis es krim, setelah proses pemisahan global selesai dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

[Gambas:Video CNN]

(del/agt)

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial