Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali mengatakan dirinya kecewa dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Namun, Trump juga menegaskan dirinya belum selesai berurusan dengan Putin.
Pernyataan ini, seperti dilansir Reuters, Selasa (15/7/2025), disampaikan Trump dalam wawancara dengan media Inggris, BBC, yang dipublikasikan pada Selasa (15/7) waktu setempat, atau beberapa jam setelah Trump mengumumkan pasokan senjata baru untuk Ukraina dan mengancam Rusia dengan sanksi.
"Saya kecewa dengannya (Putin-red), tapi saya belum selesai dengannya. Tapi saya kecewa dengannya," tegas Trump dalam wawancara tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami akan melakukan percakapan yang hebat. Saya akan mengatakan: 'Itu bagus, saya rasa kita hampir menyelesaikannya,' dan kemudian dia akan merobohkan sebuah gedung di Kyiv," kata Trump merujuk pada Putin.
Trump mengumumkan pasokan senjata baru, termasuk baterai antirudal Patriot, untuk Ukraina pada Senin (14/7). Dalam pertemuan dengan Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte di Gedung Putih, Trump mengumumkan kesepakatan di mana NATO akan membeli senjata dari AS, lalu mendistribusikannya ke Ukraina untuk membantu negara itu melawan invasi Rusia.
"Peralatan militer senilai miliaran dolar Amerika ini akan dibeli dari Amerika Serikat, untuk NATO ... dan akan segera didistribusikan ke medan pertempuran," ucap Trump, seperti dilansir AFP.
Rutte, yang mantan Perdana Menteri Belanda, mengonfirmasi kesepakatan tersebut dengan mengatakan bahwa "Eropa akan 100 persen menanggung biayanya". Dia juga menyebut Ukraina akan mendapatkan "sejumlah besar" senjata berdasarkan kesepakatan tersebut.
Tidak hanya itu, Trump juga mengancam akan memberikan sanksi kepada para pembeli ekspor Rusia kecuali Moskow menyetujui kesepakatan damai -- sebuah perubahan kebijakan besar yang disebabkan oleh rasa frustrasi atas serangan Rusia yang terus-menerus terhadap Ukraina.
Trump, dalam pertemuan dengan Rutte, mengancam tarif sekunder sebesar 100 persen terhadap Rusia jika negara itu gagal mengakhiri perang Ukraina dalam waktu 50 hari. Trump memberikan batas waktu 50 hari bagi Rusia untuk mencapai kesepakatan guna mengakhiri perang di Ukraina.
"Kita akan menerapkan tarif yang sangat ketat jika kita tidak mencapai kesepakatan dalam 50 hari, dengan tarif sekitar 100 persen," tegas Trump, sembari mengatakan bahwa tarif itu merupakan "tarif sekunder" yang menargetkan mitra dagang Rusia yang tersisa -- dengan demikian berupaya melumpuhkan kemampuan Moskow bertahan dari sanksi Barat yang sudah sangat berat.
Menyebut perang Ukraina yang dimulai Februari 2022 sebagai "perangnya (Joe) Biden", Trump mengatakan: "Saya ingin perang ini berakhir. Itu bukan perang saya... Saya berusaha untuk mengeluarkan Anda dari perang ini."
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini