Trump Mau Telepon Takaichi, Beber Isi Pembicaraan dengan Xi Jinping

1 hour ago 2

CNN Indonesia

Selasa, 25 Nov 2025 15:05 WIB

Presiden AS Donald Trump bakal menelepon Perdana Menteri (PM) Jepang Sanae Takaichi untuk membeberkan isi pembicaraannya dengan Presiden China Xi Jinping. Presiden AS Donald Trump akan beberkan pembicarannya dengan Presiden China Xi Jinping ke PM Jepang Sanae Takaiichi. (Getty Images via AFP/ANDREW HARNIK)

Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bakal menelepon Perdana Menteri (PM) Jepang Sanae Takaichi untuk membeberkan isi pembicaraannya dengan Presiden China Xi Jinping.

Fuji New Network (FNN) mengabarkan percakapan telepon Trump dan Takaichi akan dilakukan pada Selasa (25/11) ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Trump kemungkinan bakal membicarakan isi percakapannya dengan Xi Jinping yang dia lakukan pada Senin (24/11). Xi Jinping menelepon Trump setelah China terlibat adu mulut dengan Jepang gegara pernyataan Takaichi mengenai Taiwan.

Menurut kantor berita China Xinhua, Xi menegaskan kepada Trump bahwa kembalinya Taiwan ke pelukan China merupakan bagian penting dari visi Beijing mengenai tatanan dunia.

Xi menekankan pentingnya menjaga perdamaian dunia.

"China dan AS pernah berjuang berdampingan melawan fasisme dan militerisme dan sekarang harus bekerja sama untuk mengamankan hasil Perang Dunia II," kata Xi kepada Trump, seperti dikutip AFP.

"Mengingat apa yang sedang terjadi, semakin penting bagi kita untuk bersama-sama menjaga kemenangan Perang Dunia II," lanjut Xi.

Usai panggilan telepon tersebut, Trump mengunggah pernyataan di media sosial yang memuji hubungan China-AS. Trump mengatakan pembicaraannya dengan Xi Jinping membahas soal perdagangan. Ia tak menyebutkan soal Taiwan.

Meskipun tidak secara resmi mengakui Taiwan sebagai negara, AS memasok senjata untuk wilayah tersebut dan membuat China meradang.

China menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya dan berulang kali menegaskan akan menggunakan kekuatan untuk menguasai pulau itu. Meski demikian, Taiwan berulang kali menolak klaim China dan menegaskan hanya rakyat Taiwan yang dapat menentukan masa depan mereka.

(blq/bac)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial