Jakarta, CNN Indonesia --
Ketua Komisi IV DPR Siti Hediati Soeharto atau Titiek Soeharto menanyakan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman soal Indonesia masih ketergantungan impor kedelai.
Titiek bertanya-tanya mengapa Indonesia masih terus bergantung impor kedelai. Padahal, sebagian besar masyarakat Indonesia memakan produk olahan kedelai, seperti tahu dan tempe.
"Kita bangsa pemakan tahu tempe, mestinya kedelai jadi prioritas. Kebutuhan kedelai 2,9 juta ton per tahun, produksi kita cuma 300 ribu, 350 ribu, 400 ribu ton. Impor kita 2,6 juta ton, banyak sekali. Kalau dirupiahin berapa tuh? Banyak sekali, triliunan ya, Pak," ujar Titiek pada rapat dengan Kementan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (24/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Titiek mengapresiasi pemerintah yang berupaya melakukan swasembada beras dan jagung. Namun, ia bertanya kenapa tak ada upaya swasembada kedelai.
Politikus Partai Gerindra itu pun mendorong pemerintah agar bisa swasembada kedelai. Menurutnya, Perum Bulog pernah punya program peningkatan produksi tiga komoditas utama, yaitu Padi, Jagung, dan Kedelai (Pajale).
"Dulu bapak punya program Pajale, coba dihidupkan kembali, supaya ke depan jangan impor 2,6 juta (ton). Itu malu, Pak. Kita makan tempe tahu, impor kedelai segitu," ujar Titiek.
Dalam kesempatan itu, Amran menyampaikan rencana pemerintah meningkatkan produksi kedelai di dalam negeri.
"Kedelai sudah ada 73 ribu, ada rancangan, Bu, tapi belum seperti, kami sudah ada pembahasan, kami sudah ratas dua kali, Bu, ada program tanah-tanah yang kita mau tanami itu sangat luas, tetapi kami nanti laporkan lagi setelah fix dananya, anggarannya, tetapi sudah 60-70 persen," ujar Amran.
Sebelumnya, pasokan kedelai menjadi perhatian Presiden Prabowo Subianto. Namun, perhatian itu terkait pemenuhan bahan pangan untuk kebutuhan Makan Bergizi Gratis (MBG).
Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik Sudaryati Deyang mengatakan pemerintah menyiapkan sejumlah kebijakan untuk memastikan pasokan bahan pangan untuk MBG tak menimbulkan inflasi di tengah masyarakat.
Salah satu yang menjadi sorotan adalah kedelai. Nanik menyebut setiap hari MBG membutuhkan 200-300 kilogram tahu-tempe.
"Itu juga nanti kalau kita tidak tanam kedelai sendiri, mungkin akan kekurangan juga. Kita ini baru 50 persen untuk MBG-nya," kata Nanik dilansir Antara.
Untuk memenuhi kebutuhan itu, pemerintah menyiapkan sistem terintegrasi mulai dari pakan ternak hingga peternakan di lahan 500 ribu hektare, dengan 200 ribu hektare di Jawa dan sisanya di luar Jawa.
(del/dhf)

51 minutes ago
1





























