Temui Trump, MbS Kantongi 'Deal' Jet F-35 hingga Nuklir dengan AS

2 hours ago 2

CNN Indonesia

Kamis, 20 Nov 2025 08:00 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --

Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Arab Saudi Mohammed bin Salman (MbS) dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump menandatangani sejumlah kesepakatan untuk memperkuat hubungan dua negara, mencakup kerja sama jet tempur F-35 hingga teknologi sipil nuklir.

Kesepakatan kerja sama ini ditandatangani dalam kunjungan MbS dengan Trump di Gedung Putih, Washington DC, pada Selasa (18/11). Dalam rilis resmi, pemerintah AS menyatakan pakta-pakta itu memperdalam kemitraan strategis AS-Saudi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Memperluas peluang kerja bergaji tinggi di Amerika, memperkuat rantai pasokan penting, dan memperkuat stabilitas regional, semuanya dengan mengutamakan pekerja, industri, dan keamanan Amerika," demikian pernyataan Gedung Putih, dikutip Anadolu Agency.

Dalam pertemuan itu, Trump juga disebut sepakat memberikan jet tempur F-35 "tercanggih" untuk Arab Saudi. Namun, Gedung Putih tak memberi rincian lebih lanjut berapa banyak jet yang akan dijual atau varian yang mana.

Mereka hanya menegaskan kesepakatan itu sebagai paket pembelian pertahanan besar-besaran.

"Kesepakatan ini untuk memperkuat basis industri pertahanan AS dan untuk memastikan Arab Saudi terus membeli dari Amerika Serikat," demikian dalam kesepakatan pertahanan.

Saudi sebelumnya menyatakan mereka mengincar sekitar 24 unit F-35. Rangkaian kesepakatan itu terjadi setelah MbS berkomitmen menginvestasikan US$600 miliar ke AS pada Mei. Dengan demikian total investasi Saudi ke Negeri Paman Sam mencapai US$1 triliun.

Selain soal jet tempur, MbS dan Trump juga menyelesaikan kesepakatan kerja sama nuklir.

"Amerika Serikat dan perusahaan-perusahaan Amerika akan menjadi mitra kerja sama nuklir sipil pilihan Kerajaan," demikian menurut Gedung Putih.

Melalui perjanjian itu, semua kerja sama akan dilakukan dengan cara yang konsisten dengan standar nonproliferasi yang kuat.

AS dan Saudi juga menandatangani pakta terpisah mengenai kerangka kerja mineral penting, yang bertujuan meningkatkan kerja sama bilateral terkait sumber daya dan menyelaraskan strategi nasional.

Selain itu, kedua negara tersebut meneken nota kesepahaman soal kecerdasan buatan. Melalui perjanjian itu, AS memberi akses Saudi ke sistem-sistem milik mereka yang terkemuka di dunia sekaligus melindungi teknologi AS dari pengaruh asing.

(isa/dna)

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial