CNN Indonesia
Jumat, 07 Nov 2025 20:20 WIB
Simon Tahamata menilai talenta sepak bola Indonesia kurang disiplin dan mental. (NurPhoto via Getty Images/NurPhoto)
Jakarta, CNN Indonesia --
Kepala Pemandu Bakat PSSI Simon Tahamata menyebut talenta sepak bola Indonesia hanya kurang dua hal, disiplin dan mental.
Hal tersebut disampaikan Simon dalam wawancara dengan PSSI. Menurut legenda Ajax Amsterdam ini, sejatinya talenta sepak bola Indonesia terbilang mumpuni.
"Banyak pemain [Indonesia] punya kemampuan teknis bagus, cepat, dan kreatif," kata Simon dalam wawancara PSSI sebagaimana rilis PSSI pada Jumat (7/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi yang masih perlu dibangun adalah disiplin dan mental bertanding. Bakat itu penting, tapi tanpa karakter, pemain akan cepat hilang," ujarnya menegaskan.
Sejak ditunjuk PSSI menjadi pemandu bakat, pria berdarah Maluku ini telah mendatangi sejumlah daerah dan tempat. Ia melihat langsung tunas-tunas muda sepak bola Indonesia.
Dari pengamatannya sejak Mei, Simon menilai banyak pemain muda Indonesia yang tidak punya tekad menjadi sepak bola profesional. Soal ini ada banyak faktor yang memengaruhi.
"Jika ada talenta pemain yang datang, saya mau bicara dengan pemain itu. Saya akan tanya, kamu mau menjadi pemain bola? Mau bagaimana? Apa perasaan menjadi pemain bola?"
"Jika sedikit ada saja perasaan yang tidak total atau ragu-ragu, saya terus terang katakan, jangan!" katanya menjelaskan persoalan yang dihadapinya di Indonesia.
Untuk menjadi pemain bola hebat, kata Simon, selain bakat adalah tekad dari pemain itu sendiri. Pemain yang punya tekad kuat, niscaya punya disiplin diri tinggi.
"Jika datang dengan hati kuat mau jadi pemain sepak bola hebat, maka kita akan lihat kemampuannya," ucap pria yang tiga kali menjuarai Liga Belanda tersebut.
"Yang pertama adalah hati yang kuat dan rasa percaya diri. Begitu pula di Ajax. Jika datang dengan wajah tanpa optimistis, maka lebih baik tak perlu datang," ucapnya.
(sry)

1 hour ago
2























