Sejarah Panjang Tukar Sandera antara Israel dan Milisi Palestina

2 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Israel dan kelompok perlawanan Palestina Hamas bersiap pertukaran sandera hari ini demi memuluskan jala gencatan senjata di Gaza.

Dalam pernyataan resmi yang dirilis Jumat (3/10) malam waktu setempat, Hamas mengumumkan persetujuan membebaskan seluruh sandera Israel di Gaza, termasuk jenazah yang telah meninggal dunia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kesepakatan ini menjadi bagian dari proposal perdamaian yang diajukan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Dalam sejarah panjang kedua negara ini, saling bebaskan sandera mungkin sudah menjadi salah satu "kenyataan" yang selalu menyertai di tengah konflik.

Bahkan sejak 1948, Israel, Palestina dan negara Arab selalu berusaha membebaskan sebanyak mungkin tahanan dan sandera masing-masing dari penjara lawannya.

Berikut cuplikan sejarah pembebasan sandera dua negara tersebut.

1969

Kelompok Front Populer Pembebasan Palestina (PFLP) yang dipimpin Leila Khaled, mencoba membajak pesawat Israel untuk menjamin pembebasan tahanan Palestina yang ditahan di penjara Israel. Pesawat itu mendarat di Inggris.

Tapi operasi pembajakan gagal, mengakibatkan kematian salah satu pelaku. Otoritas Inggris kemudian menangkap Leila Khaled. Kemudian, anggota PFLP membajak pesawat Inggris dan melakukan pertukaran sandera yang menghasilkan pembebasan Leila Khaled.

28 Januari 1971

Dalam kesepakatan pertukaran tahanan yang difasilitasi Palang Merah Internasional (PMI) antara Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), khususnya Fatah, dan Israel, tahanan Palestina Mahmoud Bakr Hijazi dibebaskan sebagai imbalan atas pembebasan tentara Israel Shmuel Faiyaz, yang diculik Fatah pada akhir 1969.

14 Maret 1979

Operasi pertukaran "Norus" antara Israel dan PLO, yang dilakukan salah satu faksi FPLP, menghasilkan pembebasan tentara Israel Abraham Amram. Ia ditangkap PFLP pada 5 April 1978, dalam operasi Litani. Sebagai imbalannya, Israel membebaskan 76 tahanan dari berbagai faksi Palestina, termasuk 12 perempuan Palestina.

Februari 1980

Pemerintah Israel memutuskan untuk membebaskan tahanan Palestina Mahdi Bssaiso sebagai imbalan atas pembebasan warga negara Yordania Amina Dawood Al-Mufti. Dia telah bekerja untuk agen intelijen asing Israel, Mossad, dan ditahan Fatah. Pertukaran ini terjadi di Siprus di bawah pengawasan Palang Merah Internasional.

23 November 1983

Dalam pertukaran antara pemerintah Israel dan Fatah, Israel membebaskan semua tahanan dari 'Kamp Penahanan Ansar' di selatan Lebanon. Temasuk termasuk 4.700 tahanan Palestina dan Lebanon, bersama dengan 65 tahanan dari penjara Israel. Sebagai imbalannya, Israel mengamankan pembebasan enam tentara Israel dari unit khusus "Nahal," yang ditangkap di daerah Bhamdoun selatan Lebanon pada 4 September 1982.

20 Mei 1985

Israel melakukan pertukaran sandera dengan PFLP, melalui Operasi 'Galilea'. Israel membebaskan 1.155 tahanan Palestina dan Lebanon dari penjaranya sebagai imbalan atas tiga tentara Israel yang ditahan PFLP.

1997

Terjadi operasi pertukaran antara pemerintah Yordania dan Israel, di mana Tel Aviv membebaskan Ahmed Yassin, pendiri Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), bersama dua rekannya.

Sebagai imbalannya, Israel mengamankan pembebasan dua agen Mossad yang ditangkap pasukan keamanan Yordania dalam upaya pembunuhan gagal terhadap ketua biro politik Hamas saat itu, Khaled Meshaal.

Bersambung ke halaman berikutnya...


Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial