Sarjana Hingga Korban PHK Berebut Posisi PPSU Jakarta

7 hours ago 4

Jakarta -

Posisi petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) di Jakarta begitu diminati oleh para pencari kerja. Ada sarjana hingga korban PHK yang beradu nasib untuk mendapatkan pekerjaan sebagai PSSU Jakarta.

Sebagaimana diketahui, Pemprov Jakarta telah membuka lowongan pekerjaan PPSU ini. Adapun rekrutmen ini mengacu pada Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 1095 Tahun 2022 dan Surat Edaran Sekda DKI Jakarta Nomor 22/SE/2025 tentang Pedoman dan Tahapan Seleksi Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP) tingkat kelurahan.

Pendaftaran rekrutmen PPSU ditutup pada 26 Juni 2025 lalu. Proses selanjutnya adalah uji administrasi pada 27-30 Juni 2025, kemudian uji teknis pada 30 Juni-11 Juli 2025, dan pengumuman akhir pada 31 Juli 2025.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Banyak pencari kerja yang ingin bergabung menjadi pasukan oranye Jakarta. Ada yang lulusan S1 hingga korban PHK. Bagaimana cerita mereka?

7 Orang Lulusan S1 Lamar PSSU Jakarta

Dalam laman resmi Pemkot Jakarta Pusat, tercatat ada tujuh orang dengan ijazah S1 yang melamar posisi PSSU di Kelurahan Serdang, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat. Beberapa di antaranya seperti Nabila (27) dan Febrina Nuranisa (32) yang mempunyai pendidikan dengan ijazah terakhir S1 Akuntansi.

Mereka mengaku melamar pekerjaan sebagai PPSU di wilayah Kelurahan Serdang karena saat ini belum mendapatkan pekerjaan. Selain itu, menurut mereka saat ini mencari pekerjaan begitu sulit.

"Alasan yang pertama ingin cari kerja, yang kedua memang sudah terbiasa beberes rumah dan sekarang ini kan memang lagi susah mencari pekerjaan selagi ada peluang di depan mata ambil aja dulu," kata Nabila dan Febrina di Taman Delta, Kelurahan Serdang, Kecamatan Kemayoran, usai mengikuti tes lapangan sebagai calon PPSU, Kamis (3/7).

Sementara itu, Sekretaris Lurah (Sekkel) Serdang M Imron Sumadi menjelaskan, dari 127 pelamar calon PPSU, 93 yang hadir dan hanya satu orang saja yang akan mengisi kekosongan.

"Kalau dari kelurahan tidak ada yang khusus karena prinsipnya kami melaksanakan Surat Edaran dari Sekda syarat minimum adalah SD atau bisa membaca dan menulis. Dari 127 pelamar ada tujuh yang melamar menggunakan ijazah S1, yang hadir enam orang," ucap Imron.

Untuk syarat pelamar, Imron menjelaskan, tidak ada kriteria khusus hanya mereka harus bisa membersihkan, mencangkul, menjaga lingkungan, dan pada prinsipnya apa yang dibutuhkan dapat dilakukan.

"Melihat Kelurahan Serdang itu padat penduduk, mudah-mudahan jumlah PPSU kita bisa ditambah sehingga dapat memberikan kesempatan yang lebih banyak untuk warga Kelurahan Serdang," jelas Imron.

Korban PHK Ikut Beradu Nasib

Posisi petugas PSSU ini juga menjadi rebutan ratusan warga korban pemutusan hubungan kerja (PHK) di Jakarta. Ada 326 orang yang mendaftar untuk memperebutkan enam posisi di PPSU Cipayung.

"Saya tertarik melamar sebagai PPSU karena saya kena PHK dari kantor saya di Jakarta pas awal tahun. Kalau tidak ada pemasukan, saya sulit untuk bayar kuliah," kata salah satu pelamar PPSU Kelurahan Cipayung, Khoirunnisa (21), dilansir Antara, Rabu (9/7/2025).

Mahasiswa jurusan ilmu komunikasi di sebuah universitas swasta di Jakarta ini mengaku sudah mencoba melamar ke berbagai perusahaan, mulai jasa hingga perbankan. Namun Khoirunnisa belum juga mendapat panggilan kerja.

"Sebelumnya sudah sering melamar kerja di bank, perusahaan bagian jasa, bidang lain juga, tapi belum ada panggilan apa-apa. Sekalinya ada panggilan abis itu gantung gitu aja," ucapnya.

Khoirunnisa cukup kaget dengan jumlah pelamar yang mencapai ratusan orang, sedangkan jumlah yang dibutuhkan hanya enam orang. Di sisi lain, dia tak putus asa dan selalu mencoba setiap ada kesempatan.

Hal serupa dialami Haris (45), yang juga melamar menjadi PPSU setelah terkena PHK di sebuah perusahaan di Jakarta Timur. Haris sudah mencari informasi dari sosial media dan berita terkait pembukaan lowongan PPSU di setiap kelurahan.

"Baru-baru ini saya kena PHK, makanya pas dengar ada pembukaan PPSU di kelurahan langsung saya cek informasi, saya daftar di sini," ujar Haris.

Menurut Haris, jika dia diterima menjadi petugas PPSU akan menambah tabungan untuk biaya kehidupan keluarganya sehari-hari.

"Pengeluaran kan jalan terus, waktu juga, semoga kalau keterima di sini saya bisa nabung, bisa ada tambahan biaya kehidupan sehari-hari sama keluarga saya," katanya.

Sementara itu, Lurah Cipayung Yulian Fathiniah mengatakan pihaknya sudah melakukan uji wawancara terhadap 171 orang dari 327 pendaftar. Sebanyak 327 pendaftar tersebut berasal dari berbagai wilayah, antara lain Bekasi (Jawa Barat) dan Cengkareng (Jakarta Barat).

Para pelamar rata-rata berusia di bawah 40 tahun dan maksimal batas usia pelamar 56 tahun. Sementara untuk latar belakang pendidikan calon PPSU bervariasi, mulai jenjang SD sampai sarjana.

"Karena Pak Gubernur DKI Pramono kan membuka peluang untuk lulusan SD dan SMP. Bagi yang gagal daftar jadi PPSU bisa ikut lagi di tahun depan atau ketika ada kesempatan di kelurahan lain. Jadi tidak ada batas berapa kali daftar," ucap Yulian.

(rdp/imk)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial