Relawan Medis Malaysia Cerita Kondisi Pengungsi Banjir di Aceh

2 hours ago 1

CNN Indonesia

Kamis, 11 Des 2025 16:10 WIB

Koordinator Tim Medis BSR di Aceh, dr Patrick mengatakan pihaknya sudah berada di Aceh untuk membantu penanggulangan pascabencana selama dua pekan terakhir. Para pengungsi pascabanjir dan longsor di Aceh Tamiang beberapa waktu lalu. (Dok. Arsip Istimewa)

Banda Aceh, CNN Indonesia --

Tim medis dari relawan Blu Sky Rescue (BSR) Malaysia yang sudah dua pekan di Aceh menyebut hingga kini masih banyak pengungsi yang butuh perawatan medis karena mulai terserang penyakit.

Koordinator Tim Medis BSR di Aceh, dr Patrick mengatakan selama dua pekan di sana pihaknya sudah menangani 1000 pengungsi yang sakit dengan berbagai keluhan.

Dia dan timnya mengaku melihat masih ada ratusan ribu lagi pengungsi yang butuh tindakan medis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami telah merawat sekitar 1000 orang. Tetapi kami melihat masih banyak yang perlu dilakukan, (pengungsi yang butuh dirawat) saya pikir ratusan ribu," kata Patrick usai menjemput gelombang kedua bantuan dari Malaysia di Bandara Sultan Iskandar Muda, Aceh, Rabu (10/12) malam.

Dia mengaku selama menangani pengungsi di Aceh pihaknya melihat jenis penyakit yang sering ditemui adalah demam, batuk, penyakit kulit, dan penyakit ringan lainnya.

"Biasanya demam, batuk. Ada banyak penyakit kulit, tetapi itu hanya lini pertama, kami tidak sampai ke lini kedua sekarang," katanya.

Posko Medis Minim

Sementara itu seorang warga Kecamatan Seruway, Kabupaten Aceh Tamiang Andika mengaku terpaksa membawa keluarganya yang sakit ke RSUD Aceh Tamiang dengan berjalan kaki karena belum adanya posko kesehatan di sana.

Ia menempuh dengan jalan kaki sekitar 4 jam dengan kondisi jalan yang berlumpur dan material kayu yang terbawa arus banjir.

"Belum ada (pos kesehatan). Jangan kan itu logistik saja sulit, makanya warga sini pergi ke Kuala Simpang (ibu kota Aceh Tamiang) nunggu-nunggu bantuan di pinggir jalan. karena belum bisa masuk ke sini," kata Andika saat dihubungi dari Banda Aceh, Kamis (11/12).

Menurutnya banyak anak-anak hingga orang dewasa di sana yang mulai terserang penyakit tanpa adanya perawatan. Ia menyebut korban jiwa di sana berpotensi meningkat karena warga mulai kelaparan hingga sakit.

"Bukan potensi lagi, tapi warga sudah kelaparan, sementara pos kesehatan banyak didirikan di sekitar Kuala Simpang saja," katanya.

(dra/kid)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial