CNN Indonesia
Jumat, 19 Des 2025 19:54 WIB
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa siap mendukung pelaku industri furnitur di Indonesia. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A).
Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa siap mendukung pelaku industri furnitur di Indonesia.
Ia menyampaikan itu sebagai salah satu bahasan dalam pertemuannya dengan sekelompok pengusaha yang dipimpin Ketua Kadin Anindya Bakrie di Kantor Kemenkeu pada pagi hari ini, Jumat (19/12).
"Ini industri furnitur ya, itu saya akan lihat kan kalau kita bisa bantu, kita bantu," ujar Purbaya di Istana Kepresidenan Jakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Purbaya mengatakan Kemenkeu memiliki Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) yang merupakan lembaga keuangan untuk mendorong ekspor nasional.
Hanya saja ia mengatakan masih melihat kesiapan lembaga ini untuk menyalurkan bantuan.
"Kita tahu, LPEI kemarin masih ada masalah. Jadi kita cek udah betul belum di LPEI, kalau sudah betul kita tambahkan insentif udukungan dukungan ke industri furnitur lewat LPEI," ucap dia.
Ia menyebut para pengusaha itu juga menyampaikan aspirasi daya saing mereka dengan Vietnam dari sisi pembiayaan terganggu.
"Karena bunga lebih rendah dari negara sana. Jadi mereka tanya ada nggak skema pembiayaan di pemerintah yang bisa membantu mereka dalam hal pembiayaan tadi," ujarnya.
Pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) menyambangi kantor Purbaya pada Jumat (19/12) untuk melaporkan sejumlah hambatan bisnis.
Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie mengatakan pihaknya secara khusus membahas industri furnitur dan elektronik. Ia menilai perlu ada deregulasi atau insentif yang diberikan pemerintah agar surplus perdagangan di sektor tersebut tidak semakin tipis.
"Industri ini (furnitur) tumbuh cukup sehat, akan tetapi surplus perdagangannya mengecil. Kenapa? Karena juga ada impor yang masuk ke dalam domestik. Nah, jadi di sini kita tadi mendiskusikan kira-kira deregulasi atau insentif apa yang bisa dilakukan," tutur Anindya usai bertemu Purbaya di Kemenkeu, Jakarta Pusat, dikutip dari detikcom.
Pria yang akrab disapa Anin itu juga menyoroti tekanan tarif impor yang diberlakukan Amerika Serikat (AS) sebesar 32 persen. Terlebih, pasar Negeri Paman Sam menyerap sekitar 54 persen dari total ekspor mebel dan kerajinan Indonesia.
(mnf/sfr)

2 hours ago
1





























