Puan Respons Kasus Alvaro: Darurat Kekerasan Anak

3 hours ago 3

CNN Indonesia

Selasa, 25 Nov 2025 13:30 WIB

Ketua DPR Puan Maharani serukan darurat kekerasan anak setelah kasus Alvaro Kiano. Dia minta semua pihak serius menindaklanjuti dan evaluasi penanganan kasus. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Puan Maharani menyerukan darurat kekerasan anak buntut kasus Alvaro Kiano, bocah 8 tahun yang hilang dan diduga ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. (ANTARA FOTO/RIVAN AWAL LINGGA)

Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Puan Maharani menyerukan darurat kekerasan anak buntut kasus Alvaro Kiano, bocah 8 tahun yang hilang dan diduga ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

"Tentu saja ini sudah merupakan darurat, situasi darurat yang memang harus ditanggapi secara saksama. Karena hal-hal seperti ini memang bukan hanya merupakan tanggung jawab dari keluarga atau sekolah, juga merupakan tanggung jawab dari negara," ujar Puan kepada wartawan di Gedung DPR RI, (25/11).

Puan mengaku sudah meminta seluruh pemangku kepentingan yang terkait untuk menindaklanjuti kasus kekerasan ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karenanya, kami meminta kepada seluruh stakeholder yang terkait untuk bisa menindaklanjuti hal ini secara serius," ujarnya.

Lebih lanjut, Puan juga akan meminta komisi di DPR untuk membahas dengan memanggil para pemangku kebijakan yang terkait dengan kasus ini agar terjadi evaluasi penanganan kasus ini.

"Dan di DPR, kami akan meminta komisi terkait untuk memanggil dan menindaklanjuti hal ini secara serius untuk bisa melakukan langkah-langkah yang komprehensif dan mengevaluasi, jangan sampai hal ini kemudian terulang lagi. Dan bisa dilakukan tindak lanjut ataupun langkah-langkah yang lebih efektif ke depannya," ungkap puan.

Sebelumnya, polisi mengungkap Alvaro Kiano Nugroho, bocah yang hilang sejak 8 bulan sejak 6 Maret 2025, ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Nicolas Ary Lilipaly kepolisian mengatakan akan melakukan tes DNA terhadap kerangka yang diduga jasad Alvaro tersebut.

"Baru diketemukan kerangka manusia yang diduga merupakan Alvaro," ujar Nicolas.

Pihak kepolisian juga sudah menetapkan ayah tiri Alvaro, Alex Iskandar. Namun saat proses pemeriksaan sebagai tersangka, Alex disebut meninggal dunia karena diduga bunuh diri di dalam tahanan.

(fra/fam/fra)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial