Jakarta, CNN Indonesia --
Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum menuntut pria yang melakukan pelecehan seksual kepada dirinya di dekat Istana Nasional pada Selasa (4/11).
Dalam konferensi pers pada Rabu (5/11), Sheinbaum mengatakan ia sedang berjalan menuju sebuah pertemuan di Kementerian Pendidikan dari kediamannya di Istana Nasional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami memutuskan untuk berjalan kaki. Banyak orang menyapa kami di sepanjang jalan dan tidak ada masalah sampai seorang pria mabuk datang dan saya mengalami pelecehan ini," kata Sheinbaum, seperti dikutip CNN Meksiko.
Dalam video yang diperoleh CNN Meksiko, tampak Sheinbaum sedang dikelilingi warga sekitar yang menyapanya. Seorang pria kemudian datang dari arah belakang dan langsung merangkul serta menyentuh payudara sang Presiden. Pria itu juga mencoba mencium Sheinbaum di hadapan warga yang berkerumun.
Buntut kejadian ini, pria tersebut kini ditahan. Sheinbaum melayangkan gugatan ke Kejaksaan Agung Kota Meksiko untuk memproses hukum yang bersangkutan.
Profil Claudia Sheinbaum
Sheinbaum merupakan presiden wanita pertama di Meksiko dan sebelumnya pernah menjabat sebagai wali kota Meksiko City.
Untuk pertama kalinya, seorang wanita terpilih menjadi presiden Meksiko sejak negara itu merdeka lebih dari 200 tahun yang lalu.
Sheinbaum lahir dari keluarga Yahudi di Meksiko pada 1962, anak kedua dari tiga bersaudara. Kedua orang tuanya terlibat dalam gerakan mahasiswa 1960 dan ayahnya merupakan seorang anggota dari Partai Komunis Meksiko, dikutip dari Mexico News.
Selama 13 tahun ia belajar menari balet, memasuki tahun kedua kuliahnya di Universitas Nasional Otonom Meksiko (UNAM), akhirnya ia memilih fisika untuk gelarnya.
Ia aktif bergabung dalam gerakan politik sosial dan menjadi bagian dari gerakan mahasiswa yang lebih besar pada masa itu, yang mencapai puncaknya pada 1986 dengan dibentuknya Consejo Estudiantil Unversitario (CEU).
Selama masa studinya, ia mempelajari teknik energi dan melakukan penelitian doktoralnya di Lawrance Berkeley National Laboratory di Berkeley, California, Amerika Serikat.
Ia juga membandingkan tren konsumsi energi di Meksiko dengan negara-negara industri lainnya. Pada 1995, Sheinbaum kembali ke UNAM sebagai anggota fakultas teknik.
Sheinbaum juga membantu mendirikan Partai Demokrat Revolusioner yang dipimpin mahasiswa pada 1998, namun ia tidak akan menjabat sampai pergantian abad ke-21.
Pada 2000 ia diangkat menjadi menteri lingkungan hidup Mexico City oleh Walikota Andres Manuel Lopez Obrador yang memiliki hubungan politik kuat. Ia berperan dalam mengawasi pengenalan sistem bus kota, Metrobus, dan pembangunan lantai dua Periférico.
Setelah Lopez Obrador kalah menjadi presiden Meksiko pada 2006, Sheinbaum kembali ke UNAM, dan melanjutkan penelitian ilmiahnya.
Pada 2015, Sheinbaum terpilih sebagai wali kota distrik Tlalpan di Mexico City. Ia menekankan pentingnya hak atas air dan pemanfaatan air yang adil.
Meskipun ia menerima kritik atas kecelakaan yang terjadi pada infrastruktur yang ia awasi selama masa jabatannya, dukungan politik Sheinbaum terus meningkat.
Ia terpilih menjadi wali kota Mexico City pada Juli 2018, dengan 50 persen suara dari tujuh kandidat. Sheinbaum merupakan perempuan pertama dan orang Yahudi pertama yang memegang jabatan tersebut.
Pada 12 Juni 2023, Sheinbaum mengundurkan diri sebagai wali kota Mexico City untuk mencalonkan diri sebagai presiden.
(rnp/bac)

1 hour ago
3



































