Prediksi Pemenang 4 Kategori Utama Piala Citra FFI 2025

2 hours ago 2
Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Malam puncak penganugerahan Piala Citra Festival Film Indonesia (FFI) 2025 akan digelar malam ini, Kamis (20/12). Ajang penghargaan tertinggi perfilman Indonesia itu akan dimulai pukul 20.00 WIB.

Nominasi Piala Citra 2025 sudah diumumkan pada 19 Oktober 2025 dengan Pengepungan Di Bukit Duri dan The Shadow Strays meraih nominasi terbanyak, yakni 12 nominasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun malam ini, hasil bisa saja berbeda dari raihan nominasi. Para anggota Akademi Citra sudah memilih rekomendasi nomine yang kemudian dilanjutkan dengan pemilihan oleh asosiasi perfilman menjadi nominasi.

Setelah nominasi terpilih, Dewan Juri Akhir kemudian menentukan pemenang dari para nominasi. Maka dari itu, hasil yang akan diumumkan bisa jadi kejutan, atau sudah diprediksi sebelumnya.

Yang jelas, nominasi untuk tahun ini terbilang lebih sengit dibanding tahun lalu. Sejumlah film populer yang juga menggugah penonton bersaing dalam satu kategori, tapi ada juga film yang berpotensi muncul sebagai kuda hitam.

[Gambas:Video CNN]

4. Kategori Pemeran Utama Perempuan Terbaik

Ada lima perempuan yang bersaing menjadi aktris terbaik Piala Citra 2025. Mereka adalah Acha Septriasa (Qodrat 2), Aurora Ribero (The Shadow Strays), Claresta Taufan (Pangku), Lola Amaria (Gowok), dan Sheila Dara Aisha (Sore: Istri dari Masa Depan).

Kelima perempuan tersebut menampilkan kemampuan akting luar biasa dan datang dari genre film yang berbeda-beda. Namun bila bisa memilih, Sheila Dara adalah kandidat yang paling mungkin untuk membawa pulang Piala Citra kategori Pemeran Utama Perempuan Terbaik.

Penampilan Sheila Dara dalam Sore: Istri dari Masa Depan tak bisa diragukan dan yang paling menonjol. Sheila mampu menghipnotis penonton dengan deras arus emosi Sore yang menghanyutkan, dengan rasa damba yang mengikat kuat mata dan rasa penonton.

Pilihan 1: Sheila Dara Aisha
Pilihan 2: -
Pilihan 3: -

3. Kategori Pemeran Utama Pria Terbaik

Lima pria bertarung dalam kategori Pemeran Utama Pria Terbaik Piala Citra FFI 2025. Mereka adalah Arswendy Bening Swara (Tale of The Land), Dion Wiyoko (Sore: Istri dari Masa Depan), Morgan Oey (Pengepungan Di Bukit Duri), Nicholas Saputra (Siapa Dia), dan Ringgo Agus Rahman (Panggil Aku Ayah).

Kategori ini persaingannya lebih sengit dibanding kategori Pemeran Utama Perempuan Terbaik yang sudah terlihat secara sekilas. Para aktor bintang utama film yang jadi nomine ini banyak yang memiliki nilai performa 11-12 satu dengan yang lainnya.

Namun bila harus memilih, Arswendy Bening Swara mungkin akan bisa membawa pulang Piala Citra untuk pertama kalinya dalam kariernya di usia 67 tahun.

Peran Arswendy sebagai Tuha dalam Tale of the Land sebenarnya tidak se-ikonis saat di Autobiography (2022). Akan tetapi kala itu, Arswendy harus kalah dengan Slamet Rahardjo yang menyabet Pemeran Pendukung Pria Terbaik.

Pilihan 1: Arswendy Bening Swara
Pilihan 2: Ringgo Agus Rahman
Pilihan 3: Morgan Oey


2. Kategori Sutradara Terbaik

Kategori Sutradara Terbaik ini juga terbilang wilayah dengan persaingan yang sangat ketat, mulai dari sutradara langganan Piala Citra dan festival, favorit penonton, hingga pendatang baru yang fenomenal.

Mereka adalah Joko Anwar (Pengepungan Di Bukit Duri), Mouly Surya (Perang Kota), Ryan Adriandhy (Jumbo), Timo Tjahjanto (The Shadow Strays), dan Yandy Laurens (Sore: Istri dari Masa Depan).

Meski terbilang ketat, sebenarnya persaingan sengit lebih berat antara Yandy Laurens dan Ryan Adriandhy. Keduanya menghasilkan film dengan penggemar berat dan sama-sama memiliki kualitas jempolan.

Bila bisa Piala Citra Sutradara Terbaik dibagi dua, rasanya itu akan lebih pas. Namun hidup memang harus memilih, dan rasanya piala tersebut akan lebih berat ke Yandy Laurens berkat visinya yang luar biasa dalam Sore: Istri dari Masa Depan.

Namun Ryan Adriandhy sebenarnya dipastikan akan membawa pulang Piala Citra pertamanya dari kategori lain, yakni Film Animasi Panjang Terbaik berkat Jumbo. Bukan tidak mungkin ia juga akan mendapatkan piala Citra tambahan dari kategori Penulis Skenario Asli Terbaik.

Pilihan 1: Yandy Laurens
Pilihan 2: Ryan Adriandhy
Pilihan 3: (semestinya ada Reza Rahadian di sini)


1. Kategori Film Cerita Panjang Terbaik

Ini adalah pertarungan yang sesungguhnya dari Piala Citra FFI 2025. Jujur saja, film yang layak untuk masuk menjadi nominasi kategori ini sebenarnya lebih dari lima karena film Indonesia tahun ini jauh lebih semarak dibanding tahun sebelumnya.

Tahun ini, kategori pamungkas ini diisi oleh Jumbo, Pangku, Pengepungan Di Bukit Duri, Perang Kota, dan Sore: Istri dari Masa Depan. Kelima film ini tidak ada yang sama satu sama lainnya dan terbaik dalam bentuknya masing-masing, cerita yang sama penting dan matang, dan eksekusi yang juga sama-sama niat.

Mereka membawa kondisi pertarungan awal republik yang kompleks dalam Perang Kota, potret perjuangan perempuan dari golongan masyarakat marjinal dalam Pangku, perpecahan masyarakat dan mimpi buruk Indonesia dalam Pengepungan Di Bukit Duri, capaian fenomenal dan kebangsaan bangsa dalam Jumbo, hingga pengalaman sinematik yang menggugah dalam Sore: Istri dari Masa Depan.

Segala sesuatunya bisa jadi kejutan dan siapa pun yang menang menjadi Film Cerita Panjang Terbaik adalah pantas membawa pulang piala itu. Namun rasanya adalah Yandy Laurens yang akan naik ke atas panggung menerima piala itu berkat Sore: Istri dari Masa Depan.

Bila Yandy benar maju ke atas podium, ia akan mencetak sejarah sebagai sutradara dan penulis yang filmnya memenangkan Film Cerita Panjang Terbaik FFI dua tahun beruntun, setelah terakhir kali dicapai oleh Wim Umboh pada FFI 1975 lewat Senyum di Pagi Bulan Desember dan pada FFI 1976 lewat Cinta.

Pilihan 1: Sore: Istri dari Masa Depan
Pilihan 2: Jumbo
Pilihan 3: Pangku

[Gambas:Instagram]

(end)

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial