Prabowo Sentil Orang Kaya Ogah Bikin Koperasi: Maunya Bikin PT!

14 hours ago 4

Jakarta -

Presiden Prabowo Subianto menyebut biasanya konsep koperasi digunakan oleh orang yang lemah. Sementara orang kaya sering kali tidak mau berurusan dengan koperasi.

"Jadi kita sudah mengerti bahwa konsep koperasi adalah konsep orang yang lemah. Konsep koperasi adalah untuk mereka yang lemah, yang kuat tak mau berurusan dengan koperasi, jadi anggota koperasi pun ndak mau," kata dia dalam Peluncuran 80.000 Kelembagaan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, di Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Senin (21/7/2025).

Prabowo menyentil, orang kaya yang memiliki banyak akses biasanya akan membuat perusahaan, Perseroan Terbatas (PT) atau badan usaha. Ia menyayangkan, selama ini konsep koperasi cenderung untuk orang yang lemah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau yang kuat sudah kaya sudah punya akses ke mana mana yang dibikin dia itu PT, dia bikin holding, limited liability company, cooperation dan bla bla. Koperasi adalah alatnya orang lemah, bangsa yang lemah," ungkapnya.

Orang nomor satu di Indonesia itu mengatakan konsep koperasi seperti lidi. Satu lidi memang lemah, tetapi dengan puluhan hingga ratusan lidi disatukan, maka akan menjadi alat yang kuat.

"(Koperasi) konsepnya sederhana, sama seperti konsep lidi. Satu lidi lemah tidak kuat tidak ada darinya satu lidi. Tapi kalau puluhan, ratusan lidi jadi satu ini adalah alat yang bisa bantu kita. Jadi dari lemah, lemah, lemah jadi kekuatan. Ini adalah konsep koperasi, dari ekonomi lemah menjadi kekuatan ekonomi yang kuat," terangnya.

Prabowo juga menyebut, konsep koperasi juga gotong royong seperti identiknya masyarakat Indonesia.

"Konsep koperasi adalah konsep gotong royong. Kalau saya sebut gotong royong yang paling keras tepuk tangan kawan-kawan PDIP. Gotong royong adalah milik bangsa Indonesia," pungkasnya.

Poster Peluncuran kelembagaan 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di Desa Bentangan, Wonosari, Kabupaten Klaten, Senin (21/7/2025).Poster Peluncuran kelembagaan 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di Desa Bentangan, Wonosari, Kabupaten Klaten, Senin (21/7/2025). Foto: Dok. Istimewa

Peluncuran kelembagaan 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih menjadi tonggak penting dalam mewujudkan kemandirian ekonomi rakyat, sebuah inisiatif besar yang diinisiasi langsung oleh Presiden Republik Indonesia.

Capaian ini tak lepas dari kerja serius dan kolaborasi solid Tim Satgas Koperasi Merah Putih yang terdiri dari unsur lintas kementerian, di antaranya Kementerian Koordinator Pangan, Kementerian Koperasi, Kementerian Desa, Kementerian Keuangan, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pertanian, Kementerian Hukum, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Nasional, Kementerian Sosial, Kementerian BUMN, Kementerian Komunikasi dan Digital, Badan Pangan Nasional, Badan Gizi Nasional, Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan, para gubernur, serta para bupati dan wali kota.

Selain itu, pelaksanaan program ini juga berkolaborasi dengan sejumlah BUMN, seperti PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Pertamina (Persero), Bank Mandiri, Bank BRI, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., Bank Syariah Indonesia, Pos Indonesia, PT Telkom Indonesia, InJourney, ID FOOD, dan Bulog.

(ada/fdl)

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial