CNN Indonesia
Kamis, 10 Jul 2025 03:02 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Presiden Prabowo Subianto menyatakan Indonesia dan Brasil sepakat berkolaborasi mengembangkan teknologi rudal dan sistem kapal selam.
Hal itu diutarakan Prabowo saat menyampaikan pernyataan pers bersama dengan Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva usai keduanya menggelar pertemuan bilateral di Istana Kepresidenan Brasil Palácio do Planalto, Brazilia, Brasil, Rabu (9/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prabowo mengatakan keduanya sepakat meningkatkan kerja sama bilateral di berbagai sektor, antara lain ekonomi, perdagangan, pertanian, pendidikan, pertahanan dan industri pertahanan.
"Angkatan bersenjata kami telah cukup banyak memakai peralatan dan produk-produk pertahanan buatan negara Anda, dan kami ingin melanjutkan kerja sama ini melalui produksi bersama, dan transfer teknologi. Kami juga ingin meningkatkan latihan gabungan bersama antar-prajurit, dan kolaborasi teknologi untuk rudal dan sistem kapal selam," kata Prabowo.
Sesi pernyataan pers bersama merupakan penutup dari rangkaian kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo di Istana Planalto, yang merangkum hasil pertemuan bilateral antara Prabowo dan Lula.
Dalam pernyataan bersama itu, Prabowo juga menekankan Indonesia segera menerapkan perjanjian kerja sama pertahanan (DCA) Indonesia-Brasil, yang telah diratifikasi menjadi undang-undang pada 30 September 2024.
Beberapa produk alutsista buatan Brasil yang digunakan Indonesia saat ini di antaranya pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano dan kendaraan peluncur roket Astros II MK6.
Selain urusan bilateral, Prabowo dan Lula juga membahas isu lainnya termasuk soal Palestina hingga Rusia-Ukraina.
Prabowo dan Lula sepakat solusi satu-satunya mencapai perdamaian di Timur Tengah adalah dengan mendukung pendirian negara Palestina.
Lula menegaskan Brasil mengutuk keras kejahatan kemanusiaan yang terjadi di Jalur Gaza, Palestina.
Menurutnya, mengakui Negara Palestina dan menjadikannya anggota penuh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) adalah satu-satunya cara untuk bisa meraih solusi dua negara demi mengakhiri konflik Israel-Palestina.
"Kedua negara kita juga secara konsisten mengecam kekejaman yang dilakukan terhadap rakyat Palestina di Gaza. Kami tidak pernah ragu untuk mengungkapkan kemunafikan mereka yang memilih bungkam di tengah pelanggaran paling parah di zaman kita," ucap Lula di depan wartawan pada Rabu (9/7) siang waktu Brasil.
"Mengakui Negara Palestina dan mengizinkannya menjadi anggota penuh Perserikatan Bangsa-Bangsa adalah langkah penting untuk menciptakan keseimbangan yang diperlukan demi mewujudkan solusi dua negara," paparnya menambahkan.
(rds)