Polisi Sita 1 Senpi Revolver Kasus Penembakan Petani di Bengkulu

1 hour ago 2

CNN Indonesia

Selasa, 25 Nov 2025 15:50 WIB

Satu pucuk senjata api jenis revolver SNW dan lima selongsong sementara sudah diamankan oleh Polres Bengkulu Selatan. Ilustrasi.Satu pucuk senjata api jenis revolver SNW dan lima selongsong sementara sudah diamankan oleh Polres Bengkulu Selatan. (maxmann/Pixabay)

Jakarta, CNN Indonesia --

Kepolisian Daerah Provinsi Bengkulu tengah menyelidiki kepemilikan senjata api pasca-penembakan lima petani akibat konflik agraria di Pino Raya Kabupaten Bengkulu Selatan.

"Terkait masalah senjata api ini masih dalam proses pendalaman oleh penyidik Satreskrim Polres Bengkulu selatan," kata Kabid Humas Polda Bengkulu Kombes Pol Andy Pramudya Wardana di Bengkulu, Selasa (25/11).

Akibat konflik tersebut lima petani menjadi korban penembakan satu di antaranya terkena tembakan di perut tembus ke punggung.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pramudya mengatakan pihaknya juga mendalami penggunaan senjata tajam pada konflik tersebut dan juga melakukan pencarian barang bukti senjata tajam yang belum ditemukan.

"Sebagai barang bukti satu pucuk senjata api jenis revolver SNW dan lima selongsong sementara sudah diamankan oleh Polres Bengkulu Selatan, kemudian barang bukti yang lain berupa pisau ataupun parang masih dalam pencarian," kata dia.

Konflik antara karyawan PT Agro Bengkulu Selatan atau PT ABS dengan masyarakat yang mengatasnamakan Forum Masyarakat Pino Raya atau FMPR terjadi pada Senin (24/11) siang.

Konflik melibatkan sekitar 10 karyawan PT ABS dengan masyarakat yang mengatasnamakan Forum Masyarakat Pino Raya yang berjumlah kurang lebih 40 orang.

"Bahwa kejadian kemarin pada Senin 24 November, sekira pukul 13.00 WIB, fakta-fakta yang terjadi di lapangan, lokasi kejadian di area Blok E6 kebun PT ABS Desa Pino Raya Kecamatan Pino Raya Kabupaten Bengkulu Selatan," kata dia.

Menurut Andy konflik bermula adanya cekcok antara warga dan karyawan perusahaan.yang sedang membuat jalan menggunakan buldoser.

"Itu informasi yang kami dapat di lapangan terjadi beberapa tuntutan dari masyarakat yang mendatangi karyawan masalah pekerjaan jalan yang dilakukan oleh karyawan PT ABS ini. Untuk korban lainnya satu karyawan dari PT ABS yang dirawat di rumah sakit yang sama (dengan petani), yang melakukan penembakan, karena diduga yang bersangkutan sempat terjadi tidak kekerasan sehingga melakukan penembakan itu informasi sementara," ujarnya.

(antara/isn)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial