5 hours ago
3
Jakarta, CNN Indonesia --
Sebuah maskapai terkadang tetap harus mengoperasikan penerbangan meskipun jumlah kursinya kosong melompong. Situasi itu seperti yang dialami dua penumpang maskapai Emirates beberapa waktu lalu.
Hal ini menimbulkan pertanyaan besar: mengapa maskapai rela merugi dengan menerbangkan pesawat yang hampir tak berpenumpang?
Dalam industri transportasi massal, jumlah penumpang adalah penentu utama pendapatan. Namun, keputusan untuk tetap terbang sesuai rute dan jadwal, bahkan dengan satu atau dua penumpang, didorong oleh alasan yang lebih krusial daripada sekadar keuntungan jangka pendek.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari Stuff, NZ Airports menjelaskan bahwa penerbangan domestik dengan penumpang sangat minim sering terjadi. Prioritas utama bagi maskapai dan bandara adalah ketepatan waktu dan kepatuhan jadwal.
Juru bicara NZ Airports, Steve Riden, menyebut alasan utama maskapai rela menerbangkan pesawat kosong adalah untuk mempertahankan 'slot' yang sangat berharga. Slot adalah waktu kedatangan dan ketersediaan gerbang yang dialokasikan di bandara-bandara sibuk.
"Salah satu alasan maskapai penerbangan terbang dengan jumlah penumpang yang sangat sedikit adalah untuk mempertahankan 'slot' yang sangat berharga, atau waktu kedatangan dan gerbang di bandara yang sibuk atau ramai," jelas Riden.
Hak atas slot yang sangat diminati ini akan diperpanjang setiap tahun. Namun, perpanjangan hanya diberikan jika maskapai memanfaatkan slot tersebut setidaknya 80 persen dari waktu yang telah dijadwalkan. Jika tidak, hak slot itu bisa hilang dan diberikan kepada maskapai pesaing.
Riden menambahkan, demi menjaga slot ini, banyak maskapai menjalankan penerbangan "hantu" atau penerbangan kosong selama pandemi COVID-19.
"Selama pandemi Covid, menjalankan penerbangan 'hantu' untuk menjaga slot mereka, dan setelah situasi normal, jumlah penumpang mereka kembali meningkat," paparnya.
Selain alasan slot, Air Traffic Control (ATC) juga memerlukan jadwal keberangkatan dan kedatangan pesawat yang terencana dan teratur. Keteraturan ini penting untuk menjaga efisiensi operasional dan keselamatan penerbangan secara keseluruhan.
(wiw)
