Jakarta, CNN Indonesia --
Pemerintah melaksanakan tes Deoxyribonucleic acid (DNA) terhadap keluarga jemaah haji yang dinyatakan hilang (ghoib) pada operasional haji 2025.
Pada operasional haji 2025, tercatat tiga jemaah haji Indonesia yang hingga kini belum diketahui keberadaannya. Tiga jemaah itu adalah Hasbullah Ihsan (Embarkasi Banjarmasin), Nurima Mentazim (Embarkasi Palembang), dan Sukardi Jakim Katmin (Embarkasi Surabaya).
Tes DNA terhadap keluarga jemaah haji ghoib itu dilakukan secara serentak pekan ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satunya, Sukardi, jemaah haji ghoib asal Kabupaten Malang. Tes DNA bagi keluarga Sukardi dilaksanakan di Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES) oleh tim Bidlab DNA Rolabdokkes Pusdokkes Mabes Polri, Selasa (16/12).
Mengutip dari laman web Kemenag, Kasubdit Transportasi dan Perlindungan Jemaah Haji Reguler Ditjen PHU Sri Darfatihati mengatakan tes DNA ini merupakan langkah strategis pemerintah dalam memberikan kepastian hukum dan kemanusiaan bagi keluarga jemaah haji ghoib.
"Tes DNA digelar secara serentak terhadap keluarga jemaah haji ghaib di tiga kota: Surabaya, Banjarmasin, dan Palembang," jelasnya yang menyaksikan pengambilan sampel DNA dari keluarga jemaah haji ghoib di Malang itu.
Dia menerangkan pelaksanaan tes DNA itu merupakan amanat menteri agama agar jemaah yang dinyatakan hilang segera mendapatkan kejelasan.
"Upaya ini dilakukan dengan mencocokkan spesimen keluarga dengan sejumlah jenazah di Arab Saudi yang hingga kini belum teridentifikasi," kata Sri.
Ia juga menyampaikan bahwa kontrak perlindungan asuransi jemaah haji 2025 masih berlaku hingga Februari 2026.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Kantor Kementerian Haji dan Umrah Kabupaten Malang, Abdul Salam menerangkan ikhtiar pencarian jemaah haji ghoib, termasuk Sukardi, telah dilakukan secara maksimal sejak dinyatakan hilang di Tanah Suci, Mekkah, Arab Saudi, pada 29 Mei 2025.
Menurutnya, Sukardi yang hilang itu ibadah hajinya sudah ditunaikan sah lewat metode perwakilan atau badal.
"Jemaah telah sah menunaikan ibadah haji karena telah dibadalkan. Proses pencarian dilakukan oleh Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi bersama Perlindungan Jemaah (Linjam) sejak puncak haji hingga seluruh jemaah kembali ke Tanah Air," ujarnya.
"Hari ini Tes DNA kepada ahli waris dapat dilaksanakan sebagai upaya lanjutan untuk memperoleh kejelasan," sambungnya.
Di tempat tersebut, anak ketiga Sukardi yang mengikuti pengambilan sampel DNA, Amir Nuruddin (29) berharap proses tersebut dapat memberikan kepastian bagi keluarganya.
"Kami mohon doa yang terbaik untuk ayahanda," katanya.
Tes DNA itu dilakukan dengan metode dental melalui pemeriksaan mulut dan gigi.
(kid/gil)

2 hours ago
2
























