Jakarta, CNN Indonesia --
Warner Bros. Discovery (WBD) kini sedang diperebutkan. Setelah Netflix berencana membeli perusahaan tersebut dengan nilai fantastis, Paramount berani rogoh kocek lebih dalam.
Paramount Skydance yang membawahi studio Paramount, salah satu Big Five pendiri Hollywood bareng Warner Bros., menawarkan harga yang lebih tinggi untuk WBD.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diberitakan Variety, CEO Paramount Skydance, David Ellison resmi mengajukan penawaran pembelian seluruh saham WBD dengan harga US$30 per saham pada Senin (8/12).
Ellison juga berniat untuk mengambil alih seluruh perusahaan yang berada di bawah WBD, termasuk untuk bisnis TV dengan CNN, TBS, TNT, dan jaringan lainnya. Hal ini berbeda dengan Netflix yang tidak mencakup bisnis televisi WBD.
Dengan begitu, Paramount mengajukan penawaran tunai setara nilai perusahaan sebesar US$108,4 miliar atau setara dengan Rp1.808 triliun (US$1=Rp16.680) termasuk utang dengan nilai ekuitas sebesar US$77,9 miliar.
Nilai tersebut jauh di atas penawaran Netflix sebesar US$82,7 miliar termasuk utang perusahaan dan dengan nilai ekuitas sebesar US$72 juta. Belum lagi proposal Netflix lebih rumit dan fluktuatif dibanding proposal Paramount.
Pengumuman ini disampaikan Paramount setelah WBD menyepakati pembelian dengan Netflix pada Jumat (5/12), meski memang baru akan benar-benar terjadi setelah WBD memisahkan unit-unit usahanya pada paruh kedua 2026.
Paramount mengatakan penawarannya ini akan ditutup dalam 12 bulan ke depan, lebih cepat dibanding Netflix yang mencapai 12-18 bulan. Maka dari itu, kini bola ada di tangan pihak Warner Bros. Discovery.
"Proposal kami lebih unggul daripada Netflix dalam segala hal," kata CEO Paramount Skydance, David Ellison, dalam panggilan telepon Senin pagi dengan para analis dan investor.
"Penawaran Paramount yang secara strategis dan finansial menarik kepada para pemegang saham WBD memberikan alternatif yang lebih unggul dibandingkan transaksi Netflix, yang menawarkan nilai yang lebih rendah dan tidak pasti serta membuat para pemegang saham WBD menghadapi proses perizinan regulasi multi-yurisdiksi yang berlarut-larut dengan hasil yang tidak pasti, serta campuran ekuitas dan kas yang kompleks dan fluktuatif," lanjutnya.
Variety menyebut pihak Warner Bros. Discovery dan Netflix tidak memberikan komentar terkait kabar tersebut.
Paramount mengklaim bila nanti WBD berada di bawah mereka, akan bisa menghasilkan sinergi biaya lebih dari US$6 miliar dan efisiensi lebih dari US$3 miliar. Mereka juga mengklaim bahwa penawaran ini bukan hanya bagus untuk WBD, tetapi untuk Hollywood secara keseluruhan.
"Fokus kami adalah memperluas output kreatif, bukan mendominasi sektor ini, seperti yang dibayangkan Netflix. Tujuan kami adalah memperkuat Hollywood dengan cara yang menguntungkan seluruh ekosistem." kata Paramount.
Bukan hanya itu, Paramount juga berjanji akan merilis lebih dari 30 film di bioskop bila berhasil memenangkan WBD. Janji ini dianggap sebagai serangan balik kepada Netflix yang cenderung enggan merilis film di bioskop.
Paramount juga menjanjikan bahwa bila layanan streaming mereka, Paramount + yang belum memiliki pasar luas di luar AS bergabung dengan HBO Max, akan menghasilkan pelanggan sebesar 200 juta secara global dan membuat mereka "setara dengan Disney".
Namun jumlah tersebut masih jauh di bawah skenario Netflix bergabung dengan HBO Max yang bisa mencapai 400 juta pelanggan di seluruh dunia.
"Jadi sekali lagi, kami benar-benar memandang ini sebagai kesepakatan kami yang sepenuhnya pro-persaingan. Ini pro-bakat kreatif, pro-konsumen, berbeda dengan kombinasi [Warner Bros.] dengan Netflix [yang] akan memberi mereka skala sedemikian rupa sehingga akan merugikan Hollywood dan konsumen, serta anti-persaingan dalam segala hal yang secara fundamental dapat Anda lihat," kata David Ellison.
(end)

1 hour ago
1


































