Palestina Tuduh Israel 'Menjual' Warga Gaza ke Afsel

2 hours ago 2

CNN Indonesia

Senin, 17 Nov 2025 13:55 WIB

Kementerian Luar Negeri Palestina menuduh Israel melakukan perdagangan orang usai ratusan warga Gaza tiba diterbangkan secara misterius ke Afrika Selatan. Palestina tuduh Israel lakukan human trafficking terhadap warga Gaza ke Afsel. (AFP/OMAR AL-QATTAA)

Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Luar Negeri Palestina menuduh Israel melakukan perdagangan orang usai ratusan warga Gaza tiba diterbangkan secara misterius ke Afrika Selatan.

Kemlu Palestina merilis pernyataan yang mewanti-wanti entitas atau jaringan yang berupaya mengusir warga Palestina, terutama penduduk jalur Gaza sesuai kepentingan Israel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kementerian memperingatkan perusahaan dan entitas yang menyesatkan rakyat kita, menghasut mereka untuk dideportasi atau dipindahkan, atau terlibat dalam perdagangan manusia, akan menanggung konsekuensi hukum atas tindakan melawan hukum mereka dan akan dikenakan tuntutan dan pertanggungjawaban," demikian pernyataan resmi Kemlu, dikutip Jerusalem Post, Minggu (16/11).

Kemlu juga mengimbau masyarakat, terutama di Jalur Gaza, untuk berhati-hati dan tak jadi korban perdagangan manusia, pedagang dan perusahaan darah, serta agen pengungsian.

Kedutaan Besar Palestina di Pretoria di Afrika Selatan juga mewanti-wanti warga bahwa ada perusahaan, entitas tak resmi dan tak terdaftar di wilayah yang diduduki Israel berupaya menyesatkan dan menghasut warga untuk pergi, demikian dikutip Al Jazeera.

Pekan lalu, sebanyak 153 warga Palestina dengan pesawat carter tiba di Afrika Selatan. Mereka sempat terjebak di pesawat selama 12 jam karena persoalan administrasi.

Para penumpang itu tak membawa apapun kecuali paspor dan pakaian yang dikenakan. Dalam paspor mereka pun tak ada cap keberangkatan dari Israel.

Kementerian Dalam Negeri Afrika Selatan akhirnya mengizinkan penumpang keluar dari pesawat usai Gift of the Givers menjamin akan membantu dan menyediakan akomodasi untuk mereka.

Pada Oktober lalu, pesawat sewaan yang mengangkut 176 warga Palestina juga mendarat di Johannesburg. Namun, beberapa penumpang dipindah ke negara lain.

Organisasi bantuan kemanusiaan di Afrika Selatan, Gift of the Givers, menilai Israel sengaja tak memberi cap karena mereka ingin mengusir warga Gaza.

Namun, otoritas Israel melalui badan yang mengurusi urusan sipil dan wilayah Palestina (COGAT) menyatakan sebelum terbang mereka sudah mendapat izin dari negara ketiga, tanpa menyebut negara mana yang dimaksud.

(isa/bac)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial