OJK Sebut Potensi Klaim Asuransi Imbas Bencana Sumatra Tembus Rp967 M

Jakarta, CNN Indonesia --

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkirakan klaim asuransi akibat banjir-tanah longsor di sejumlah wilayah di Sumatra mencapai Rp967 miliar.

Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono merinci potensi klaim asuransi kerusakan properti mencapai Rp492 miliar, kerusakan kendaraan bermotor Rp74,5 miliar, dan eksposur asuransi barang milik negara mencapai Rp400 miliar.

"Sementara untuk asuransi jiwa sampai dengan ini masih terus dilakukan pemantauan," kata Ogi dalam konferensi pers hasil RDK OJK, Kamis (11/12).

Ogi mengatakan potensi klaim itu diperoleh dari 39 perusahaan asuransi. Ia mengatakan angka itu masih bersifat sementara dan bisa berubah seiring pendataan di lapangan.

Ia mengatakan bencana alam di Sumatera tentu menambah beban klaim industri asuransi. Namun, industri asuransi telah mempersiapkan diri melalui proteksi reasuransi untuk risiko bencana dan pengelolaan permodalan yang pada umumnya masih di atas ketentuan minimum.

"OJK juga meminta industri melakukan stress test untuk memastikan bahwa kinerja keuangan dan operasional industri asuransi tetap terjaga sekaligus memastikan hak pemegang polis tetap dipenuhi," katanya.

Banjir bandang dan tanah longsor sudah hampir tiga pekan melanda Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan jumlah korban dunia akibat bencana banjir bandang dan tanah longsor bertambah menjadi 969 orang per Rabu (10/12).

Secara rinci, di wilayah Aceh dilaporkan sebanyak 391 jiwa, di Sumut sebanyak 340 jiwa dan di Sumbar sebanyak 238 jiwa.

[Gambas:Video CNN]

(fby/sfr)