Melihat Sinyal Positif Belanja Pemerintah Gerakkan Bisnis Hotel-Wisata

2 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Belanja pemerintah mulai menunjukkan sinyal positif bagi pemulihan sektor hotel, restoran hingga pariwisata yang sempat tertekan oleh perlambatan ekonomi dan penurunan mobilitas beberapa waktu lalu.

Hal ini tercermin dari meningkatnya permintaan jelang akhir tahun.

Badan Pusat Statistik (BPS) dalam laporan terbarunya mencatat Pada September 2025, perjalanan Wisnus tumbuh 13,19 persen dari 83,36 juta menjadi 94,355 juta perjalanan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan realisasi itu, secara kumulatif kunjungan wisatawan nusantara pada Januari-September 2025 mencapai 901,90 juta, naik 18,99 persen dari 757,96 juta perjalanan pada periode yang sama 2024 lalu.

Anggaran negara yang mengalir untuk berbagai kegiatan resmi, rapat kerja, hingga agenda kementerian dan lembaga ini dinilai menjadi salah satu penggerak utama perputaran bisnis wisata termausk juga perhotelan.

Analis Senior Indonesia Strategic and Economic Action Institution, Ronny P Sasmita mengatakan peningkatan aktivitas perjalanan, wisata, dan pertemuan antar kota ini tentunya membawa sinyal positif bagi konsumsi masyarakat.

"Artinya kebijakan moneter dan fiskal kita cukup efektif dalam menjaga stabilitas harga," ujar Ronny kepada CNNIndonesia.com.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), konsumsi pemerintah pada kuartal III-2025 tercatat tumbuh 5,49 persen dengan kontribusi 7,17 persen terhadap pertumbuhan ekonomi.

Realisasi belanja pemerintah ini meningkat tajam dari kuartal II-2025 yang terkontraksi 0,33 persen (yoy) dan minus 1,38 persen sepanjang kuartal I-2025.

Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menilai momentum akhir tahun ini memang menjadi peluang strategis bagi perekonomian, terutama untuk belanja pemerintah.

"Kelompok menengah atas yang masih punya tabungan akan menggunakan sebagian uangnya untuk jalan-jalan dan rekreasi. Sektor akomodasi, makanan minuman, dan toko-toko suvenir di berbagai tempat mengalami lonjakan yang cukup tinggi," kata Bhima.

Oleh sebab itu, Bhima menyarankan agar pemerintah memberikan stimulus tambahan pada momentum liburan akhir tahun ini, seperti diskon jalan tol, tarif maskapai, serta festival atau konser musik, agar wisatawan menginap lebih lama dan perputaran uang di daerah tujuan meningkat.

Dengan meningkatnya mobilitas wisatawan dan aktivitas belanja, akhir tahun ini bisa menjadi momen ceria bagi masyarakat, pelaku usaha, dan pemerintah untuk menutup tahun dengan optimisme ekonomi, sambil membuka peluang bagi pemulihan berkelanjutan di tahun depan.

[Gambas:Video CNN]

(ldy/agt)

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial