Makna Anugerah Adat Ingatan Budi yang Diberikan LAM Riau ke Kapolri

7 hours ago 4

Pekanbaru -

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menerima Anugerah Adat Ingatan Budi dari Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR). Bukan sekadar seremoni, pemberian anugerah adat ini merupakan bentuk penghormatan yang mendalam kepada nilai budi dalam adat dan budaya Melayu.

Prosesi pemberian Anugerah Adat Ingatan Budi ini digelar di Balai Adat Melayu, Kota Pekanbaru, Riau, Sabtu (12/7/2025). Prosesi ini dilakukan dengan memasangkan tanjak, selempang, keris, dan pingat, serta tepuk tepung tawar.

"Anugerah Adat Ingatan Budi ini adalah suatu upaya mewujudkan konsep menebar dan membalas budi dalam masyarakat Melayu Riau," kata Ketua Umum Dewan Pengurus Harian (DPH) LAMR Datuk Seri H Taufik Ikram Jamil dalam elu-eluannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sesuai dengan perkembangan zaman, hal-hal yang abstrak ini diupacarakan dengan menampilkan berbagai ritual Melayu Riau yang masih segar.

Taufik menjelaskan tanjak sebagai tanda kehormatan, selempang simbol keagungan dan perlindungan, keris sebagai simbol kekuatan.

"Dan kalung pingat sebagai tanda pengikat persaudaraan," imbuhnya.

Setelah itu Jenderal Sigit ditepuk tepung tawari dengan merenjis dan menabur dedaunan dan air serta bertih. "Semuannya mengandung simbol kebaikan. Daun Ati-ati misalnya, melambangkan sikap penuh kehati-hatian, waspada, cermat," katanya.

"Supaya bercakap dengan beradab, supaya berbual dengan akal, supaya berbicara berkira-kira, supaya bergaul secara betul, supaya duduk pada yang elok, supaya tegak pada yang layak," jelasnya.

Alasan LAMR Beri Anugerah Adat

Sementara itu, Ketua DPH LAMR Kabupaten Bengkalis Datuk Seri Syaukani Alkarim, memaparkan sejumlah alasan memberikan Anugerah Adat Ingatan Budi kepada Jenderal Sigit. Dalam pandangan Lembaga Adat Melayu Riau, Kapolri Jenderal Sigit telah banyak melakukan perbuatan bertanam budi secara baik dan berkelanjutan. Tindakan bertanam budi itu dilakukan melalui sejumlah program, berbagai inovasi, dan tindakan-tindakan profesional.

"Yang dampak dari kebijakan tersebut sangat banyak dirasakan oleh masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Riau," kata Syaukani.

Syaukani kemudian membacakan sejumlah tindak dan perilaku yang dilakukan oleh Jenderal Sigit, baik dalam lingkungan internal Polri maupun dalam menjalankan kebijakannya sebagai Kapolri yang memberikan dampak terhadap masyarakat.

Jenderal Sigit, selama kepemimpinannya dan sesuai arahannya, khususnya di Polda Riau, Polres se-Indonesia menjadikan lembaga adat dan komunitas adat sebagai mitra untuk berpikir dan sahabat bersanding pikiran.

"Setelah membaca fakta, menyelam di kedalaman perbuatan, serta menelisik kebijakan dan kebajikan yang telah ditunjukkan oleh Tuan Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, maka setelah silat kata menutup gelanggang, setelah lisan memutus ucap, setelah berumah dalam musyawarah, setelah akhir membulat dalam pembuluh, setelah kata bertepak dalam mufakat, maka kepada Tuan Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Lembaga Adat Melayu Riau seraya menyebut nama Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang dengan takzim mempersembahkan Anugerah Adat Ingatan Budi," tuturnya.

(mei/imk)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial