CNN Indonesia
Rabu, 29 Okt 2025 12:45 WIB
 Serangan udara terbaru Israel ke Jalur Gaza Palestina menewaskan 30 orang kala gencatan senjata masih berlangsung pada Selasa (28/10). (Foto: REUTERS/Amir Cohen)
            Serangan udara terbaru Israel ke Jalur Gaza Palestina menewaskan 30 orang kala gencatan senjata masih berlangsung pada Selasa (28/10). (Foto: REUTERS/Amir Cohen) 
            Jakarta, CNN Indonesia --
Serangan udara terbaru Israel ke Jalur Gaza Palestina menewaskan 30 orang kala gencatan senjata masih berlangsung pada Selasa (28/10).
Seorang juru bicara badan pertahanan sipil Gaza mengatakan pasukan Negeri Zionis meluncurkan serangan udara yang menargetkan beberapa wilayah Gaza di tengah gencatan senjata. Badan pertahanan sipil Gaza beroperasi sebagai pasukan penyelamat di bawah kelompok milisi Hamas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Serangan ini terjadi usai Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menuduh Hamas menyerang pasukannya dan melanggar kesepakatan gencatan senjata.
"Serangan Hamas hari ini terhadap prajurit IDF (Pasukan Pertahanan Israel) di Gaza merupakan pelanggaran jelas, yang akan ditanggapi IDF dengan kekuatan besar," kata Katz dalam pernyataannya, seperti dikutip AFP.
Katz tidak merinci di mana pasukannya diserang. Hamas sementara itu membantah dan menegaskan pihaknya tidak terlibat dalam "insiden penembakan di Rafah".
Amerika Serikat, selaku mediator gencatan senjata, menyatakan bhawa gencatan senjata di Gaza tetap berlaku meskipun ada baku tembak. Wakil Presiden AS JD Vance berujar meski gencatan senjata berlaku, pertempuran kecil semacam itu bisa saja terjadi.
"Kami tahu bahwa Hamas atau pihak lain di Gaza menyerang seorang tentara IDF. Israel mungkin akan membalas, namun menurut saya gencatan senjata tetap berlaku," ucap Vance dalam pernyataan yang disiarkan Fox News.
Menurut badan pertahanan sipil, sedikitnya tiga serangan diluncurkan Israel pada Selasa. Salah satunya menghantam Rumah Sakit Al Shifa.
Lima orang tewas saat kendaraan yang ditumpangi mereka terkena serangan Israel.
Gencatan senjata di Gaza terus rapuh setelah Hamas gagal menyerahkan jenazah para sandera sesuai waktu yang ditetapkan. Hamas janji akan menyerahkan sisa jenazah pada Selasa, namun kelompok tersebut menundanya dengan alasan Israel menghambat operasi pencarian, penggalian, dan pemulihan.
Hamas sejak awal telah menyatakan bahwa pencarian jenazah para sandera butuh waktu mengingat besarnya kerusakan akibat perang. Jenazah para sandera banyak yang telah tertimbun reruntuhan bangunan.
Meski begitu, Israel menilai Hamas melanggar kesepakatan dan terus meluncurkan berbagai serangan kecil ke Gaza hingga mempersulit pemulihan jenazah.
(blq/rds)

 12 hours ago
                                2
                        12 hours ago
                                2
                    












































