Kurang Minum Air Bisa Bikin Kulit Cepat Tua dan Mudah Iritasi

7 hours ago 4
Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Banyak orang menganggap hidrasi hanya soal haus. Padahal, kulit juga bisa memberi sinyal saat tubuh kekurangan cairan.

Semua sel tubuh, termasuk sel kulit, membutuhkan air untuk berfungsi optimal. Makanya, hidrasi adalah salah satu faktor penting untuk menjaga kulit tetap sehat dan tangguh.

Produk perawatan seperti pelembap memang bisa membantu menjaga kelembapan kulit dari luar, tapi asupan air dari dalam sama pentingnya. Kekurangan cairan bukan cuma membuat kulit tampak kusam, tapi juga bisa memengaruhi fungsi alaminya sebagai pelindung tubuh.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melansir EatingWell, sekitar dua pertiga tubuh manusia terdiri dari air, termasuk yang tersimpan di dalam sel kulit. Saat tubuh kekurangan cairan, lapisan terluar kulit atau stratum corneum akan kehilangan kelembapan.

Jika berlangsung lama, kulit bisa menua lebih cepat dan fungsinya menurun.

Ingat, kesehatan kulit bukan hanya soal penampilan. Kulit juga berperan penting sebagai pelindung dari bakteri, membantu mengatur suhu tubuh, dan menjaga keseimbangan cairan.

Kekurangan air dapat mengganggu semua fungsi vital ini. Berikut beberapa hal yang harus diwaspadai, tanda Anda kurang minum yang berefek terhadap kesehatan kulit:


1. Kulit terlihat kusam dan lelah

Dehidrasi pada kulit mudah dikenali. Mulai dari warna kulit tak merata, muncul garis halus, terasa kering, dan kurang elastis.

Bedanya dengan tanda penuaan alami, ada pada durasi karena dehidrasi bisa muncul tiba-tiba dan cepat membaik begitu hidrasi diperbaiki. Hanya dalam satu hingga dua hari dengan asupan air yang cukup, kulit bisa terlihat lebih segar.

Meski begitu, air bukan ;obat mujarab' untuk menghapus kerutan. Hidrasi membuat kulit tampak lebih kenyal, tapi tidak bisa mengembalikan kolagen yang hilang.

2. Lapisan pelindung kulit melemah

Kulit merupakan garis pertahanan pertama tubuh terhadap polusi, radiasi UV, dan mikroba. Saat tubuh kekurangan cairan, fungsi penghalang alami ini ikut menurun. Kulit yang sering kering menjadi kurang efektif menahan iritasi dan menjaga kelembapan.

Selain cukup minum air, pola makan bergizi, olahraga teratur, tidur cukup, dan penggunaan tabir surya juga penting untuk menjaga kekuatan lapisan pelindung kulit. Hidrasi saja tidak cukup untuk melindungi dari sinar UV.

3. Proses penyembuhan luka melambat

Dehidrasi juga bisa memperlambat proses regenerasi kulit. Tanpa cukup cairan, penyaluran oksigen dan nutrisi ke jaringan luka terhambat, membuat penyembuhan lebih lama.

Sejumlah penelitian menunjukkan, hidrasi yang baik bahkan dapat membantu pemulihan luka kronis seperti luka kaki pada penderita diabetes.

4. Tubuh sulit mengatur suhu

Kulit berperan penting dalam menjaga suhu tubuh tetap stabil. Namun, tanpa cukup air, kemampuan kulit untuk berkeringat dan melepaskan panas menurun. Ketika tubuh kekurangan cairan, produksi keringat menurun dan aliran darah ke permukaan kulit ikut berkurang.

Sebuah studi pada 2024 menemukan bahwa orang yang berolahraga dalam kondisi dehidrasi merasa lebih panas dan tidak nyaman dibandingkan saat cukup minum, meski suhu tubuh mereka sama. Artinya, bahkan dehidrasi ringan pun bisa memengaruhi kenyamanan dan kemampuan tubuh mengatur panas.

(tis/tis)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial