Jakarta -
Ketua Badan Sosialisasi MPR RI, Abraham Liyanto, mengatakan bahwa media massa memiliki peran besar dalam menyadarkan masyarakat terkait pentingnya menjaga sumber daya alam. Melalui berbagai berita, tayangan, dan berbagai platform digital, media bisa jadi jembatan informasi yang turut ambil bagian menjaga lingkungan.
"Melalui informasi dan edukasi yang tepat, media massa dapat memotivasi masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan sehingga media massa menjadi jembatan dalam menghubungkan isu-isu terkait pengelolaan sumber daya alam dengan pembangunan berkelanjutan," kata Abraham dalam keterangan tertulis, Sabtu (12/7/2025).
Hal ini disampaikan Abraham saat membuka Media Gathering MPR RI Tahun 2025 di Aruna Senggigi, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Jumat malam (11/7).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai informasi, pada acara Media Gathering MPR RI yang bertemakan 'Penguatan Tata Kelola Sumber Daya Alam Melalui Publikasi Media Dalam Mendukung Pembangunan Daerah' dihadiri langsung oleh, Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) H. Lalu Muhammad Iqbal, Sekretaris Jenderal MPR Siti Fauziah, anggota MPR I Dewa Gde Agung, Usman Kansong (Staf khusus Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat), Kepala Biro Humas dan Sistem Informasi Setjen MPR Anies Mayangsari Muninggar, Kepala Biro Protokol, Hubungan Masyarakat dan Media Setjen DPD Mahyu Darma, Ketua Koordinatoriat Wartawan Parlemen (KWP) Ariawan, dan sebanyak 90 wartawan media cetak, online, dan elektronik yang tergabung dalam KWP.
Dalam sambutannya Abraham menyebut, pengelolaan sumber daya alam harus mengutamakan kemakmuran rakyat dan harus memperhatikan kelestarian lingkungan. Sumber daya alam bukan hanya soal penopang ekonomi, melainkan bagian penting dari sistem kehidupan yang harus dijaga.
Menurut Abraham, Indonesia merupakan negara maritim serta memiliki sumber daya alam yang sangat melimpah. Sumber daya alam Indonesia punya peran penting dalam perekonomian nasional, guna meningkatkan kesejahteraan rakyat dan mendukung pembangunan negara.
"Pengelolaan sumber daya alam di Indonesia diatur di dalam UUD NRI Tahun 1945 dalam Pasal 33 ayat 3, yaitu bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat," jelas Senator dari Nusa Tenggara Timur (NTT) ini.
Walaupun demikian, Indonesia masih harus menghadapi tantangan besar dalam mengelolanya secara berkelanjutan. Meskipun kaya akan sumber daya alam seperti emas, batubara, nikel, dan minyak bumi. Padahal, seandainya dikelola dengan bijak dan benar, kekayaan alam tersebut bisa jadi motor utama pembangunan nasional dengan segudang manfaat bagi masyarakat dalam jangka panjang.
"Namun aktivitas penambangan sumber daya mineral ini dapat membawa banyak sekali dampak buruk yang sangat signifikan terhadap lingkungan masyarakat di sekitarnya. Eksploitasi sumber daya alam yang tidak bertanggung jawab dan pengelolaan yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi berkelanjutan seringkali menyebabkan kerusakan lingkungan seperti deforestasi dan pencemaran air serta punahnya keanekaragaman hayati. Juga konflik antara manusia," terang Abraham.
Pemanfaatan sumber daya alam yang berlebihan dapat memunculkan kerugian besar seperti menurun drastisnya populasi gajah, harimau, orang utan, karena semakin sempit wilayah habitatnya, dan konflik antar manusia. Isu-isu ini perlu diangkat agar menjadi perhatian kita semua.
Dalam hal ini, Abraham menegaskan media memiliki peran sangat penting untuk membangun kesadaran masyarakat untuk berperan aktif menjaga kelestarian lingkungan. Media bisa menyampaikan informasi edukasi dan pesan-pesan inspiratif yang mendorong aksi nyata dalam menjaga kelestarian alam.
Melalui Media Gathering MPR ini, Abraham berharap Media Gathering MPR ini semakin mempererat tali silaturahmi antara Pimpinan MPR, anggota MPR, dan para insan pers sebagai partner dalam mengkomunikasikan kerja-kerja politik dari lembaga di parlemen, di dalamnya MPR, DPR, dan DPD.
Sementara itu Gubernur NTB Lalu Muhammad Iqbal menyampaikan, penghormatan atas kehadiran media dalam Media Gathering MPR RI di NTB.
"Bagi pemerintah Provinsi NTB, ini penghormatan besar menerima kehadiran teman-teman media dalam Media Gathering ini. NTB sudah banyak dikenal tapi perlu lebih banyak dikenal lagi," katanya.
Iqbal mengungkapkan NTB memiliki potensi yang sangat besar. Masih banyak potensi NTB yang belum dimanfaatkan.
"Pulau Sumbawa bukan hanya memiliki alam yang indah, tetapi juga memiliki cadangan emas terbesar di Indonesia," ujarnya memberi contoh.
Potensi lainnya adalah udang vaname. Secara nasional, kontribusi udang vaname dari NTB sebesar 20 persen. Di selatan Pulau Lombok ada potensi ikan laut dalam seperti cakalang dan ikan tuna. Kemudian potensi jagung dan beras. Produksi jagung NTB tahun lalu 1,2 juta ton, tahun ini diperkirakan 1,5 juta ton. Produksi beras NTB tahun lalu 1,1 juta ton, tahun ini diperkirakan 1,3 juta ton. "Kami banyak sekali mendapat dukungan dari pemerintah untuk ketahanan pangan," kata Gubernur.
Tak kalah penting adalah menjadikan NTB sebagai destinasi wisata kelas dunia.
"Dengan dukungan dan support dari media untuk ikut memperkenalkan NTB ke dunia luar setidak-tidaknya kepada publik di Indonesia, kami akan bangkit bersama-sama untuk membuat NTB lebih makmur dan lebih mendunia," pungkasnya.
(prf/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini