CNN Indonesia
Jumat, 28 Nov 2025 15:05 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Korban tewas imbas kebakaran dahsyat di tujuh apartemen di Hong Kong tercatat 128 orang pada Jumat (28/11).
Sementara itu, 11 warga negara Indonesia (WNI) dilaporkan hilang dalam kebakaran tujuh apartemen di Wang Fuk Court, Tai Po, Hong Kong.
Menurut laporan South China Morning Post (SCMP) korban tewas itu termasuk petugas pemadam kebakaran dan 16 jenazah yang masih di dalam gedung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihak berwenang Hong Kong juga melaporkan 79 orang termasuk 11 petugas pemadam kebakaran mengalami luka-luka.
Upaya penyelamatan dan pencarian korban hingga saat ini masih berlanjut. Petugas telah berhasil memadamkan api setelah berkobar selama lebih dari 24 jam.
Sementara itu, menurut laporan The Guardian, yang mengutip salah satu anggota organisasi non pemerintahan (NGO) menyebut 11 warga negara Indonesia dan 19 warga Filipina dilaporkan masih hilang.
Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Hong Kong belum bisa mengonfirmasi jumlah WNI yang hilang karena proses verifikasi dan identifikasi masih berlangsung.
"Karena data WNI yang dilaporkan hilang terus berkembang dengan cepat maka KJRI belum bisa memberikan datanya ke publik sejauh ini," kata Konsul Muda Penerangan Sosial dan Budaya KJRI Hong Kong Zivya Syifa kepada CNNIndonesia.com, Jumat.
Kebakaran melanda kompleks gedung apartemen di Wang Fuk Court, Tai Po, utara Hong Kong pada Rabu siang. Dari delapan gedung, tujuh di antaranya terbakar.
Insiden ini menjadi salah satu kebakaran paling mematikan dalam 75 tahu di Hong Kong.
Saat kebakaran terjadi, sejumlah gedung sedang direnovasi dan terlihat banyak perancah bambu dan styrofoam yang diduga memicu api menyebar lebih cepat.
Hingga kini penyebab kebakaran masih diselidiki termasuk penggunaan perancah bambu.
Pihak berwenang Hong Kong juga telah menangkap lima orang yang diduga bertanggung jawab atas kebakaran tersebut. Mereka yakni dua direktur konsultan renovasi dan tiga staf senior perusahaan renovasi.
(isa/rds)

2 hours ago
2



































