CNN Indonesia
Selasa, 25 Nov 2025 14:35 WIB
Iliustrasi. (iStockphoto/blinow61)
Jakarta, CNN Indonesia --
Duta Besar Jepang untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Kazuyuki Yamazaki mengirim surat ke Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk membantah tuduhan China.
Yamazaki bersurat ke Guterres untuk membantah tudingan Beijing mengenai pernyataan Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi soal Taiwan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam suratnya, Yamazaki menegaskan pernyataan Takaichi pada 7 November lalu tidak seperti yang dipandang China. Tokyo sama sekali tidak berniat mengerahkan Pasukan Bela Diri Jepang seperti yang dituduhkan.
Yamazaki juga menyatakan posisi Jepang mengenai Taiwan tidak berubah sejak 1972. Ini sejalan dengan Japan-China Joint Communique, perjanjian di mana kedua negara sepakat untuk menormalisasi hubungan diplomatik.
Yamazaki juga bicara mengenai keputusan China memperkeruh kerja sama perdagangan kedua negara. Ia menekankan Jepang akan mengatasi masalah tersebut melalui dialog konstruktif.
Pekan lalu, Duta Besar China untuk PBB, Fu Cong, mengirim surat ke Guterres untuk mengadukan komentar Takaichi mengenai Taiwan. Dalam suratnya, ia menyebut pernyataan Takaichi melanggar hukum internasional dan norma-norma diplomatik, sebab mengindikasikan bahwa Jepang berniat ikut campur secara militer dalam urusan China.
Hubungan China dan Jepang panas beberapa waktu belakangan. Ini buntut pernyataan Takaichi kepada parlemen pada 7 November bahwa Jepang dapat terlibat secara militer apabila China meluncurkan serangan ke Taiwan.
China geram bukan main karena merasa Jepang telah memprovokasi dan melanggar batas. Beijing meminta Takaichi menarik ucapan tersebut, namun Takaichi menolak.
China akhirnya melarang warganya bepergian ke Jepang dan menyetop produk laut serta penayangan anime. China juga secara resmi mengadukan hal ini ke PBB.
China selama ini memandang Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya. Sementara Taiwan, yang sudah memiliki pemerintahan sendiri, ingin merdeka dari Beijing.
Masalah Taiwan selalu dianggap China sebagai garis merah yang tidak bisa dinegosiasikan. Beijing berniat menyatukan kembali Taiwan dengan kekuatan militer jika memang diperlukan.
Pada Senin (24/11), juru bicara PBB Stephane Dujarric menyatakan saat ini meredakan ketegangan melalui dialog merupakan yang paling utama dalam merespons masalah China-Jepang.
Ia juga menegaskan surat yang dikirim ke PBB akan diurus sepenuhnya oleh PBB dan seluruh negara anggota.
(blq/bac)

2 hours ago
2


































