Jaecoo Klaim J5 EV Sudah Produksi Lokal, TKDN Sampai 40 Persen

5 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Jaecoo Indonesia menyebutkan mobil listrik pertamanya, J5 EV, yang akan rilis dalam waktu dekat, sudah diproduksi di dalam negeri. Tak hanya itu, proses perakitan di Indonesia juga telah melibatkan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) yang nilainya tembus 40 persen.

Head of Product Jaecoo Indonesia Ryan Ferdiean Tirto menyampaikan perakitan mobil tersebut dilakukan dengan memanfaatkan pabrik rekanan yaitu Handal Indonesia Motor, berlokasi di Jawa Barat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi mobil-mobil yang kita test drive ini (J5) sudah CKD di Handal Bekasi, kandungan lokal sudah 40 persen," kara Ryan di Bogor, Jawa Barat, Selasa (14/10).

Ryan mengatakan angka 40 persen TKDN diperoleh melalui sejumlah proses manufaktur seperti penyatuan komponen, pengelasan, hingga pengecatan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi TKDN itu sebenarnya ada beberapa hal ya.
Salah satunya juga proses assembly, proses welding, painting. Sebagian part itu ada di sini dan termasuk salah satu hal yang dilokalkan," katanya.

Ke depan, menurut dia, TKDN mobil Jaecoo di Indonesia akan meningkat setelah penggunaan komponen otomotif buatan dalam negeri diperbanyak. Suku cadang lokal yang dibidik, di antaranya aki dan ban.

"Nanti ke depannya seperti komponen aki, komponen ban, itu jadi salah satu objek yang juga dilokalkan," kata Ryan.

Jaecoo J5 EV telah menggoda masyarakat Tanah Air dengan harga pre-booking untuk varian Standar Rp350 juta dan Premium dijual Rp450 juta.

Mobil ini lahir berdasarkan basis atau platform serupa dari saudara kandungnya yaitu Chery E5. Meski dirancang dengan basis yang sama, desain J5 dibuat berbeda, terlihat mengotak, sedangkan E5 punya tampilan lebih tajam alias agresif.

Menggendong baterai berkapasitas 60,9 kWh, klaim Jaecoo mobil ini dapat melaju dengan jarak tempuh 461 km untuk sekali pengecasan. Lalu motor listrik memiliki tenaga 155 hp dan torsi 288 nm, membuatnya dapat berakselerasi dari 0-100 km per jam dalam 7,3 detik.

Ryan menambahkan J5 telah mengalami penyesuaian, terutama dari sisi fitur demi menyesuaikan kebutuhan konsumen di Indonesia.

"Penyesuaian ada sedikit terkait dengan fitur. Tetapi seperti baterai, penggerak, sama. Sebenarnya gak dikurang, ditambah malahan. Seperti AC, kalau yang CBU kemarin yang memang versi Eropa, tidak ada AC di baris kedua. Sekarang kita tambah karena kondisi di Indonesia lebih panas," katanya.

(ryh/dmi)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial