Israel Pamer Iron Beam, Laser Penangkal Rudal hingga Drone

3 hours ago 1

CNN Indonesia

Kamis, 18 Sep 2025 20:30 WIB

Israel pamer laser penangkal rudal hingga drone, Iron Beam, yang siap digunakan militer akhir tahun ini. Israel pamer Iron Beam, laser penangkal rudal hingga drone. (AFP/-)

Jakarta, CNN Indonesia --

Israel pamer laser penangkal rudal hingga drone, Iron Beam, yang siap digunakan militer akhir tahun ini.

Kementerian Pertahanan Israel menyatakan senjata itu dikembangkan bersama Elbit System dan Rafael Advanced Defence selama bertahun-tahun. Iron Beam akan melengkapi sistem anti rudal David's Sling.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setelah kinerja Iron Beam sudah terbukti, kami mengembangkan kemampuan sistem pertahanan udara melalui pengerahan sistem senjata laser jarak jauh," demikian pernyataan Kemenhan Israel pada Rabu (17/9), dikutip Reuters.

Lebih lanjut, Kemenhan menyatakan sistem pertama akan dikonfigurasikan ke militer pada akhir tahun. Kemudian untuk sistem laser jarak pendek dan daya yang lebih rendah sudah mulai digunakan.

Iron Beam adalah sistem pertahanan udara laser berdaya tinggi berbasis darat yang dirancang untuk melawan ancaman udara, termasuk roket, mortir, dan UAV.

"Ini adalah pertama kalinya di dunia sistem intersepsi laser berkekuatan tinggi mencapai kematangan operasional penuh," kata Direktur Jenderal Kementerian Pertahanan Amir Baram.

Kepala Rafael Advanced Defence, Yuval Steinitz, mengatakan Iron Beam akan mengubah medan perang yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Sementara itu, CEO Elbit System Bezhalel Machlis mengatakan senjata ini merupakan laser yang bisa mengubah pertahanan sistem udara.

"Laser yang berpotensi membawa perubahan strategis dalam kemampuan pertahanan udara." ungkap Machlis.

Pengembangan senjata Israel ini muncul saat pasukan Zionis meluncurkan invasi darat di Kota Gaza.

Invasi itu juga terjadi di tengah agresi brutal Israel ke Palestina. Sejak Oktober 2023, mereka menggempur habis-habisan warga dan objek sipil.

Imbas agresi itu, lebih dari 65.000 warga di Palestina tewas, ratusan ribu rumah dan fasilitas sipil hancur, hingga jutaan orang terpaksa menjadi pengungsi.

(isa/bac)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial