Jakarta, CNN Indonesia --
Ribuan pengunjung memadati Grand Egyptian Museum di Kairo, Mesir, pada Selasa (4/11), untuk menyaksikan pameran terbesar dalam sejarah arkeologi modern, koleksi lengkap harta peninggalan Raja Tutankhamun yang dipamerkan bersamaan untuk pertama kalinya sejak penemuan makamnya pada 1922.
Lebih dari 4.500 artefak berharga dari sang firaun muda itu kini menghiasi aula utama museum yang luas dan remang. Di antara pajangan, pengunjung bisa melihat kereta perang, perhiasan bertatahkan batu mulia, perabot rumah tangga, hingga benda-benda pribadi yang menggambarkan kehidupan sang raja muda ribuan tahun lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di pusat ruangan berdiri ikon paling terkenal Mesir Kuno, topeng emas Raja Tutankhamun. Topeng itu dikelilingi oleh alat-alat berlapis emas, patung pemakaman, serta peninggalan keluarga kerajaan yang menggambarkan kejayaan Dinasti ke-18.
Mengutip AFP, tak jauh dari sana, ruang pameran lain menampilkan dua putri Tutankhamun yang dimakamkan dalam keadaan janin, mumi mereka untuk pertama kalinya dipertontonkan kepada publik.
Tutankhamun diyakini meninggal pada usia 18 atau 19 tahun, sekitar tahun 1323 SM. Kajian genetik dan radiologi menunjukkan penyebab kematiannya kemungkinan akibat kombinasi malaria dan kelainan tulang.
Dia dimakamkan di Lembah Para Raja, Luxor, di dalam tiga peti berlapis yang tertutup empat bilik suci berlapis emas. Kini, peti-peti itu berada di museum, sementara mumi aslinya tetap disimpan di Luxor.
Selain koleksi Tutankhamun, pengunjung juga bisa melihat Khufu Sun Boat, perahu matahari yang disebut sebagai artefak kayu tertua dan terbesar dalam sejarah manusia.
Perahu sepanjang 43,5 meter itu dibuat dari kayu cedar dan akasia lebih dari 4.600 tahun lalu, dan diyakini digunakan untuk mengantarkan Raja Khufu ke alam baka. Perahu kedua kini sedang direstorasi dan akan segera dipamerkan di ruang kaca khusus.
Grand Egyptian Museum, yang menghadap ke Dataran Tinggi Giza, menampilkan arsitektur modern dengan jendela segitiga besar yang memungkinkan cahaya alami menerangi patung kolosal dan perhiasan halus dari peradaban Mesir kuno.
Museum senilai US$1 miliar ini diresmikan secara resmi oleh Presiden Abdel Fattah al-Sisi dalam upacara megah yang dihadiri para raja, ratu, kepala negara, dan tamu kehormatan dari berbagai negara. Pemerintah Mesir berharap keberadaan museum ini dapat menghidupkan kembali sektor pariwisata dan memperkuat perekonomian nasional.
Menteri Pariwisata Mesir Sherif Fathy mengatakan, museum tersebut diproyeksikan menarik lima juta pengunjung per tahun, menjadikannya salah satu museum paling banyak dikunjungi di dunia. Sejak dibuka, jumlah pengunjung harian telah mencapai 5.000 hingga 6.000 orang.
(tis/tis)

2 hours ago
3































