Harga Minyak Turun Tipis Gara-gara Perang Dagang AS dan Eropa

7 hours ago 4

CNN Indonesia

Selasa, 22 Jul 2025 11:47 WIB

Harga minyak dunia turun tipis karena kekhawatiran terhadap perang dagang Amerika Serikat dengan Eropa di penghujung negosiasi tarif. Harga minyak dunia turun tipis karena kekhawatiran terhadap perang dagang Amerika Serikat dengan Eropa di penghujung negosiasi tarif. (iStock/nielubieklonu).

Jakarta, CNN Indonesia --

Harga minyak mentah dunia turun tipis seiring perang dagang dua konsumen minyak utama, Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa.

Dikutip dari Reuters, hal ini berpotensi menurunkan konsumsi minyak dengan penurunan aktivitas ekonomi yang membebani sentimen investor.

Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun 21 sen atau 0,31 persen. Harga WTI berada di US$66,99 per barel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, harga minyak mentah Brent turun 24 sen ke US$68,97 per barel. Penurunan itu setara 0,35 persen.

Kontrak WTI bulan Agustus akan kedaluwarsa pada Selasa. Adapun kontrak September yang lebih aktif telah turun 23 sen atau 0,35 persen ke US$65,72 per barel.

Harga minyak kehilangan arah sejak gencatan senjata antara Iran dan Israel pada 24 Juni. Gencatan senjata menghilangkan kekhawatiran terhadap gangguan pasokan di wilayah kunci produsen minyak Timur Tengah.

Sejak saat itu, minyak mentah Brent diperjualbelikan di rentang US5,19 dan WTI di rentang US$5,65 seiring kekhawatiran terhadap pasokan mulai berkurang.

Meski begitu, pelemahan nilai tukar dolar AS telah mendukung harga minyak. Hal itu terjadi karena jumlah pembeli minyak yang membayar memakai mata uang lain relatif rendah.

[Gambas:Video CNN]

"Karena kekhawatiran perang dagang mengimbangi dukungan terhadap pelemahan dolar AS," kata analis pasar IG Tony Sycamore dilansir Reuters, Selasa (22/7).

Sycamore juga menyoroti sengketa tarif dagang antara AS dengan Uni Eropa. Uni Eropa menyiapkan serangan balasan setelah kesepakatan dengan AS kemungkinan tak terwujud, merujuk diplomat Uni Eropa.

AS mengancam menerapkan tarif dagang 30 persen ke Uni Eropa per 1 Agustus bila kesepakatan tidak terwujud.

Reuters juga melaporkan ada tanda-tanda peningkatan pasokan minyak dunia. Hal itu terjadi setelah OPEC menghentikan pemangkasan produksi.

Data dari Joint Organizations Data Initiative (JODI) mengungkap ekspor minyak dari Arab Saudi pada Mei 2025 meningkat hingga level tertinggi dalam tiga bulan.

[Gambas:Video CNN]

(dhf/gt)

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial