Harga Minyak Turun Jelang Pertemuan Trump-Putin Bahas Perang Ukraina

21 hours ago 3

CNN Indonesia

Jumat, 17 Okt 2025 11:56 WIB

Harga minyak mentah turun pada Jumat (17/10) di tengah ketidakpastian pasokan energi global jelang pertemuan Trump dan Putin membahas perang Ukraina. Harga minyak mentah turun pada Jumat (17/10) di tengah ketidakpastian pasokan energi global jelang pertemuan Trump dan Putin membahas perang Ukraina. (Foto: REUTERS/Kevin Lamarque)

Jakarta, CNN Indonesia --

Harga minyak mentah dunia turun pada perdagangan awal Jumat (17/10) di tengah ketidakpastian pasokan energi global jelang pertemuan antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Keduanya sepakat untuk bertemu di Hungaria guna membahas upaya mengakhiri perang di Ukraina.

Melansir Reuters, kontrak berjangka minyak Brent turun 8 sen atau 0,13 persen menjadi US$60,98 per barel. Sementara minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI) turun 9 sen atau 0,16 persen menjadi US$57,37 per barel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara mingguan, kedua acuan harga tersebut melemah hampir 3 persen.

Trump dan Putin pada Kamis kemarin sepakat akan menggelar pertemuan puncak baru mengenai perang di Ukraina. Langkah ini mengejutkan di tengah kekhawatiran Moskow terhadap potensi dukungan militer baru dari AS untuk Kyiv.

Pertemuan tersebut kemungkinan akan digelar dalam dua minggu mendatang di Budapest, Hungaria.

"Ketakutan terhadap pengetatan pasokan mereda setelah diumumkan bahwa Trump akan bertemu dengan Putin untuk membahas penghentian perang di Ukraina," kata analis ANZ, Daniel Hynes.

Harga minyak juga terbebani oleh laporan Badan Informasi Energi AS (EIA) pada Kamis yang menyebutkan bahwa persediaan minyak mentah AS naik 3,5 juta barel menjadi 423,8 juta barel minggu lalu. Angka ini jauh di atas perkiraan para analis dalam jajak pendapat Reuters yang memperkirakan kenaikan hanya 288 ribu barel.

Kenaikan stok minyak mentah yang lebih besar dari perkiraan tersebut sebagian besar disebabkan oleh turunnya tingkat pemrosesan kilang karena sejumlah fasilitas tengah menjalani pemeliharaan rutin musim gugur.

Data juga menunjukkan produksi minyak AS naik menjadi 13,636 juta barel per hari, tertinggi sepanjang sejarah.

[Gambas:Video CNN]

(fby/pta)

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial