Hamas Setuju Bebaskan 10 Sandera dari Gaza

7 hours ago 2

CNN Indonesia

Kamis, 10 Jul 2025 19:05 WIB

Hamas bersedia bebaskan 10 sandera dari Gaza jika gencatan senjata dengan Israel tercapai. Momen pertukaran sandera Israel dan tahanan Palestina pada Februari 2025. Foto: REUTERS/Ramadan Abed

Jakarta, CNN Indonesia --

Kelompok milisi Hamas Palestina sepakat untuk membebaskan 10 sandera dari Jalur Gaza, Palestina, dalam negosiasi gencatan senjata dengan Israel, Rabu (9/7).

Dalam sebuah pernyataan, Hamas menyebut pihaknya akan membebaskan 10 sandera sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kelompok kami menunjukkan fleksibilitas yang diperlukan dan setuju untuk melepaskan 10 tahanan (sandera)," demikian pernyataan Hamas, seperti dikutip AFP.

Hamas pada kesempatan itu juga menyatakan bahwa negosiasi dengan Israel berjalan alot karena ada ketidaksepahaman mengenai bantuan kemanusiaan untuk Gaza, penarikan pasukan Israel dari Gaza, serta jaminan penuh mengenai perdamaian jangka panjang.

"Terlepas dari kesulitan negosiasi mengenai masalah-masalah ini, kami terus berupaya dengan sungguh-sungguh dan bekerja dengan semangat positif dengan para mediator untuk mengatasi hambatan dan menyudahi penderitaan rakyat kami serta memastikan aspirasi mereka atas kebebasan, keselamatan, dan kehidupan yang bermartabat," demikian pernyataan Hamas.

Pernyataan Hamas ini dikeluarkan empat hari setelah mereka bernegosiasi tak langsung dengan Israel mengenai prospek gencatan senjata di Jalur Gaza. Negosiasi itu dimediasi oleh Qatar dan Amerika Serikat.

AS sebelumnya mengusulkan agar Hamas dan Israel gencatan senjata selama 60 hari, yang dimulai pada pekan ini. Namun, hingga kini, kedua belah pihak belum menyepakati apa pun.

Seorang pejabat senior Israel menyatakan bahwa kesepakatan gencatan senjata di Gaza kemungkinan akan tercapai dalam satu hingga dua pekan mendatang.

"Kalau Hamas menolak, kami akan lanjutkan operasi militer di Gaza," tegasnya.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sejak awal telah menyatakan bahwa Tel Aviv tak akan menghentikan agresi di Gaza sampai Hamas benar-benar musnah.

Agresi Israel di Gaza sendiri telah menewaskan lebih dari 57 ribu orang sejak Oktober 2023. Sebagian besar korban tewas merupakan anak-anak dan perempuan.

(blq/dna)

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial