CNN Indonesia
Kamis, 11 Des 2025 14:30 WIB
Banjir dan longsor kepung empat desa Donggala Sulteng. (ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah)
Makassar, CNN Indonesia --
Empat desa di Kecamatan Sojol dan Dampelas, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng) dikepung banjir dan longsor.
"Banjir terjadi Desa Tonggolibibi dan Rerang. Kalau longsor terjadi Desa Sabang, kemudian banjir rob terjadi di Desa Tovea Sirenja," kata Kepala BPBD Sulteng, Akris Fattah Yunus dalam rilisnya, Kamis (11/12).
Banjir di Desa Tonggolobibi dan Desa Rerang merendam pemukiman warga dengan ketinggian mencapai satu meter.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hujan deras membuat debit air meningkat dan meluap, kemudian tanggul bendungan jebol. Kemudian air masuk ke area pemukiman dan persawahan warga dengan ketinggian air mencapai 100 sentimeter," ungkapnya.
Imbas banjir, sejumlah fasilitas jalan umum, sawah dan bangunan sekolah dilaporkan rusak.
"Fasilitas yang rusak di dua desa tersebut meliputi tanggul, saluran drainase, satu unit jembatan gantung, SDN 10 Sojol, dan sawah seluas 1.350 hektare," bebernya.
Kemudian di Desa Lende Tovea Sirenja yang diterjang banjir rob menyebabkan fasilitas pemerintah dan sekolah terendam air.
"Di Desa Lende Tovea Sirenja, banjir rob merendam kantor desa dan SDN 3 Sirenja," ujarnya.
Sementara di Desa Sabang, Kecamatan Dampelas, longsor menggerus sisi sungai dan berdampak ke rumah-rumah warga.
"Longsor terjadi akibat adanya pengikisan di pinggiran sungai yang membahayakan rumah-rumah warga," katanya.
"Dampak longsor ada 10 rumah warga dan satu bangunan majelis taklim," tuturnya.
Akris menyebutkan bahwa longsor dipicu pengikisan di area pinggir sungai akibat debit air yang tinggi.
BPBD mengungkapkan kebutuhan mendesak untuk normalisasi sungai, perbaikan tanggul, perbaikan jembatan serta bantuan bibit dan pupuk untuk petani yang terdampak bencana.
(mir/dal)

3 hours ago
2































