Jakarta, CNN Indonesia --
Cesium-137 (Cs-137) dikenal sebagai salah satu isotop radioaktif yang memiliki daya radiasi tinggi dan berpotensi menimbulkan berbagai gangguan serius bagi manusia maupun lingkungan.
Efek radioaktif Cesium-137 sangat bergantung pada dosis, lama paparan, serta bagaimana zat ini masuk ke tubuh, apakah melalui pernapasan, konsumsi makanan dan air yang terkontaminasi, atau kontak langsung dengan kulit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena sifatnya yang stabil di udara dan mudah larut dalam air, Cs-137 kerap menjadi sumber pencemaran jangka panjang setelah terjadi kebocoran atau insiden nuklir.
Berbeda dengan zat beracun biasa, paparan Cs-137 bisa menimbulkan dampak akut maupun kronis. Dalam dosis tinggi, radiasinya mampu merusak sel tubuh dan sistem biologis dalam waktu singkat.
Sementara dalam dosis rendah tetapi terus-menerus, efeknya bisa muncul bertahun-tahun kemudian, terutama dalam bentuk gangguan organ dalam dan risiko kanker.
Berikut beberapa efek utama dari radioaktif Cesium-137 yang perlu diwaspadai.
1. Penyakit radiasi akut (Acute radiation syndrome)
Dikutip dari laman NCBI, paparan Cs-137 dalam dosis tinggi dapat menyebabkan gejala seperti mual, muntah hebat, diare, dehidrasi, hingga kelelahan ekstrem. Dalam kasus berat, penderita bisa mengalami pendarahan, kerusakan saraf, dan kehilangan kesadaran.
Jika tidak segera ditangani, kondisi ini berpotensi menyebabkan kematian hanya dalam beberapa hari.
2. Meningkatkan risiko kanker
Cs-137 memancarkan radiasi beta dan sinar gamma berenergi tinggi yang dapat menembus tubuh dan merusak DNA sel.
Jika terhirup atau tertelan, zat ini akan menumpuk di jaringan lunak seperti otot, menyebabkan paparan radiasi dari dalam tubuh dan meningkatkan kemungkinan terjadinya kanker, terutama kanker darah dan kanker jaringan lunak, melansir CDC.
3. Gangguan pada sel darah dan sistem imun
Radiasi Cs-137 menekan fungsi sumsum tulang belakang sehingga mengurangi produksi sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit. Akibatnya, tubuh menjadi lemah, mudah terinfeksi, dan sulit menghentikan pendarahan.
4. Merusak sistem saraf dan kulit
Dalam paparan tinggi, radiasi dapat merusak jaringan saraf, menyebabkan kebingungan, kejang, bahkan depresi. Sementara kontak langsung dengan Cs-137 dalam bentuk partikel padat dapat menimbulkan luka bakar radiasi parah dan kerusakan permanen pada kulit.
5. Gangguan reproduksi
Radiasi juga dapat menurunkan kualitas sperma dan berpotensi memengaruhi kesuburan. Jika paparan terjadi selama kehamilan, risiko kelainan pada janin meningkat.
Selain berdampak pada manusia, Cs-137 juga berbahaya bagi lingkungan. Zat ini mudah larut dalam air dan dapat menempel pada partikel tanah, menyebar melalui udara atau aliran air hujan. Akibatnya, Cs-137 dapat masuk ke dalam rantai makanan.
Tanaman, ikan, dan hewan yang hidup di area terpapar bisa menyerap zat ini, yang kemudian berpindah ke manusia melalui konsumsi bahan pangan yang terkontaminasi.
Yang membuat Cs-137 semakin berbahaya adalah waktu paruhnya yang mencapai sekitar 30 tahun. Artinya, butuh beberapa dekade sebelum radiasinya berkurang secara alami.
Selama periode itu, wilayah yang terkontaminasi tetap berpotensi berbahaya dan memerlukan pemantauan serta penanganan ketat agar tidak menimbulkan dampak lebih luas.
Memahami apa saja efek radioaktif Cesium-137 menjadi hal penting agar masyarakat lebih waspada terhadap risiko paparan radiasi. Baik dalam konteks bencana nuklir, industri, maupun pengelolaan limbah radioaktif, pengetahuan ini dapat membantu melindungi dan meminimalkan risiko.
(asp/fef)

3 hours ago
3






































