Ditantang Gunakan BBM Campuran Bioetanol E10, Ini Jawaban Suzuki

1 hour ago 2

GJAW 2025

CNN Indonesia

Selasa, 25 Nov 2025 15:00 WIB

Di Indonesia, Suzuki meniagakan Grand Vitara, XL7, Ertiga, Jimny, Fronx, APV Arena, Carry pikap, dan S Presso. BBM campuran bioetanol 10 persen atau E10 tujuannya mengurangi impor minyak dalam negeri dengan memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah. Salah satunya dari tanaman tebu untuk dijadikan etanol. CNN Indonesia/Adi Ibrahim

Jakarta, CNN Indonesia --

Dony Ismi Saputra, Deputy of Sales & Marketing Managing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) memastikan semua model mobil yang dijual di Indonesia telah kompatibel menggunakan bahan bakar bensin dengan campuran etanol 10 persen atau E10.

Menurut Dony, seluruh mobil bermesin bensin Suzuki telah disesuaikan untuk bisa fleksibel terhadap berbagai jenis bahan bakar, salah satunya bioetanol. Namun ini berlaku hanya untuk produk keluaran mulai 2018.

"Ya yang 10 persen untuk semua model mobil Suzuki," kataDony Ismi Saputra, Deputy of Sales & Marketing Managing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) di Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2025, ICE BSD, pekan lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi sejak 2018 sudah komplai," ucap Dony kemudian.

Di Indonesia, Suzuki meniagakan Grand Vitara, XL7, Ertiga, Jimny, Fronx, APV Arena, Carry pikap, dan S Presso.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemerintah bakal menerapkan E10 untuk seluruh produk bensin di dalam negeri mulai 2027. Sementara buat diesel, diterapkan Biodiesel B50 pada 2026.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan mandatory E10 sudah dibahas dengan Presiden Prabowo Subianto dan telah disepakati untuk menerapkannya.

E10 tujuannya mengurangi impor minyak dalam negeri dengan memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah. Salah satunya dari tanaman tebu untuk dijadikan etanol.

Berdasarkan porsinya, penggunaan BBM untuk konsumsi saat ini sebesar 60 persen masih berasal dari impor. Oleh sebab itu, demi kemandirian energi dalam negeri, pemerintah harus menggunakan sumber daya yang dimiliki.

Selain untuk mengurangi impor, imbuh Bahlil, mandatory E10 juga bertujuan untuk mendukung komitmen energi bersih yang ramah lingkungan atau Net Zero Emission (NZE) pada 2060.

"Dengan demikian, kita akan campur bensin kita dengan etanol. Tujuannya apa, agar tidak kita impor banyak dan juga untuk membuat minyak yang bersih, yang ramah lingkungan," jelasnya.

Bahlil memperkirakan penerapannya bisa berlaku 2-3 tahun ke depan atau pada 2027 atau 2028.

(ryh/mik)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial