CNN Indonesia
Sabtu, 25 Okt 2025 04:50 WIB
Presiden Kolombia Gustavo Petro beserta istri dan anaknya dijatuhi sanksi AS karena dituduh gagal memberantas perdagangan narkoba ilegal. (AFP/OVIDIO GONZALEZ)
Jakarta, CNN Indonesia --
Amerika Serikat (AS) mengumumkan pada Jumat (24/10) menjatuhkan sanksi terhadap Presiden Kolombia Gustavo Petro yang dituduh gagal memberantas perdagangan narkoba ilegal.
"Presiden Petro telah membiarkan kartel narkoba berkembang pesat dan menolak menghentikan aktivitas ini," kata Menteri Keuangan AS Scott Bessent dalam pernyataan yang mengungkap sanksi itu, diberitakan AFP.
"Presiden (Donald) Trump mengambil tindakan tegas melindungi negara kita dan menegaskan bahwa kita tidak akan menoleransi perdagangan narkoba ke negara kita," tambahnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sanksi ini muncul di tengah perselisihan yang semakin memanas antara Petro dan Trump. Petro menuduh Trump "melakukan eksekusi di luar hukum" yang "melanggar hukum internasional" dengan menyerang kapal-kapal terduga penyelundup narkoba.
AS telah menghancurkan 10 kapal dan menewaskan sedikitnya 43 orang dalam waktu kurang dari dua bulan dengan dalil menghentikan peredaran narkoba.
Kolombia telah menuntut AS menghentikan serangan tersebut, yang membuat Trump marah, kemudian mencap Petro sebagai "preman" dan pengedar narkoba.
Trump juga mengumumkan penghentian bantuan AS senilai ratusan juta dolar untuk Kolombia dan mengancam tarif atas barang-barang Kolombia.
Sanksi AS bukan cuma untuk Petro, tetapi juga buat istri dan anaknya. Usai pengumuman AS, Petro menanggapinya dengan menantang.
"Tidak pernah mundur selangkah pun dan tidak pernah berlutut," tulis Petro di media sosial, menggemakan slogan-slogan yang digunakan oleh para revolusioner Amerika Latin.
Petro dijatuhi sanksi atas justifikasi terkait proliferasi internasional obat-obatan terlarang atau cara produksinya.
Dalam jumpa pers pada Kamis, Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt mengatakan kepada para wartawan bahwa AS "tidak melihat adanya de-eskalasi dari pemimpin Kolombia yang tidak waras saat ini."
(fea)

3 hours ago
3


























