Jakarta, CNN Indonesia --
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) menyelenggarakan Ceremony Apresiasi Desa BRILiaN 2024 sebagai bentuk penghargaan bagi desa-desa yang aktif mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat. Acara berlangsung di Desa BRILiaN Lawang Bukittinggi, Kabupaten Agam, Sumatra Barat, pada Jumat (17/10).
Program apresiasi ini menyoroti empat aspek utama pengembangan desa, yaitu BUMDesa dan/atau Koperasi Desa Merah Putih, digitalisasi, keberlanjutan (sustainability), serta inovasi. Kegiatan tersebut juga menjadi penutup dari rangkaian program Desa BRILiaN yang telah dilaksanakan sepanjang tahun sebelumnya dan menjangkau ribuan desa di seluruh Indonesia.
Nagari Lawang terpilih sebagai salah satu penerima penghargaan utama karena dinilai berhasil memanfaatkan potensi sumber daya alam sebagai objek wisata alam yang memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Senior Executive Vice President (SEVP) Ultra Mikro BRI, Muhammad Candra Utama, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi terhadap kemajuan desa dan penguatan ekonomi lokal.
"Kami berterima kasih atas kehadiran seluruh pihak yang telah mendukung program ini. Nagari Lawang menjadi bukti bahwa pemberdayaan masyarakat mampu mendorong pertumbuhan ekonomi desa dan menciptakan pembangunan yang inklusif," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (24/10).
Sebagai bentuk dukungan, BRI melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) menyerahkan bantuan berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan masyarakat. Bantuan tersebut mencakup pengadaan becak motor untuk pengelolaan sampah, pembangunan gapura desa, renovasi sentra UMKM, pipanisasi air bersih di Jorong Katapalang, serta peningkatan fasilitas umum lainnya.
Candra berharap fasilitas yang diberikan dapat dimanfaatkan dengan baik untuk mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat dan daya saing desa.
"Mari kita jaga dan kelola aset ini bersama-sama agar memberikan dampak positif jangka panjang dalam meningkatkan kesejahteraan dan daya saing desa," imbuh dia.
Sebagai informasi, Program Desa BRILiaN yang diluncurkan pada 2020 merupakan strategi BRI dalam mengembangkan potensi wilayah berbasis pemberdayaan masyarakat. Program ini juga menjadi bagian dari upaya membangun ekosistem hyperlocal dan Ekosistem Konsolidasi Mikro yang memperkuat aktivitas ekonomi di tingkat desa.
Hingga akhir September 2025, BRI telah membina 4.909 desa di seluruh Indonesia, termasuk 82 desa di Sumatra Barat. Melalui pendekatan ini, BRI berupaya membantu desa mengembangkan potensi unggulannya agar dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru.
Di samping itu, melalui Holding Ultra Mikro (UMi), BRI terus memperluas akses layanan keuangan bagi pelaku usaha mikro dan ultra mikro. Hingga periode yang sama, Holding UMi telah melayani lebih dari 36 juta nasabah peminjam ultra mikro dan mengelola sekitar 180 juta rekening tabungan mikro. Dalam bidang pengembangan usaha, BRI juga membina 41.715 klaster usaha di berbagai daerah.
"Seluruh pencapaian ini kami persembahkan bukan hanya untuk mendukung kemajuan BRI, tetapi juga untuk memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dan negara. Kami ingin memastikan bahwa setiap langkah BRI akan membawa dampak sosial-ekonomi yang berkelanjutan," pungkas Candra.
Ke depan, BRI akan terus memperkuat perannya sebagai agent of development dengan berfokus pada pemberdayaan masyarakat desa. BRI meyakini bahwa pembangunan desa merupakan bagian penting dalam mewujudkan Asta Cita, khususnya dalam menjadikan desa sebagai sumber pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan.
(rir)