Bos PLN Sebut Kerusakan Listrik Imbas Banjir Aceh Lampaui Tsunami 2004

2 hours ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo menyebut dampak kerusakan sistem kelistrikan akibat banjir bandang dan longsor di Aceh jauh melampaui bencana tsunami 2004.

Gangguan kali ini dinilai jauh lebih luas dan menyebar hampir di seluruh wilayah terdampak bencana.

"Untuk bencana kali ini dibanding dengan tsunami 2004 itu sangat berbeda. Pada saat tsunami 2004, kerusakan sistem kelistrikan ada di delapan titik, sedangkan bencana kali ini di Aceh ada 442 titik," kata Darmawan dalam Rapat Koordinasi Satgas Pemulihan Pasca Bencana DPR RI dengan K/L dan Kepala Daerah Terdampak di Banda Aceh, Selasa (30/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menjelaskan masifnya kerusakan tersebut sejalan dengan skala bencana yang menyebabkan sejumlah desa hilang dan lumpuhnya pemerintahan desa di banyak wilayah.

Adapun banjir bandang dan longsor mengakibatkan 22 desa hilang di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat, dengan Aceh menjadi wilayah terdampak terparah.

Menurut Darmawan, proses pemulihan kelistrikan sangat bergantung pada kondisi akses menuju lokasi terdampak. Wilayah yang jalur distribusinya masih terbuka dapat dipulihkan lebih cepat, sementara daerah yang terisolasi membutuhkan waktu lebih lama.

"Pemulihan sistem kelistrikan itu berhubungan dengan akses evakuasi material. Daerah-daerah yang aksesnya masih terbuka pemulihannya bisa berjalan cepat, sedangkan daerah yang masih terisolasi pemulihannya agak sedikit lebih lambat dan sedikit terkendala," ujarnya.

Berdasarkan data PLN, dari total 23 kabupaten dan kota di Aceh, sebanyak 15 kabupaten/kota telah pulih 100 persen jika dilihat dari sisi desa.

Sementara delapan kabupaten lainnya masih dalam tahap pemulihan bertahap. Tiga daerah dengan capaian pemulihan terendah adalah Aceh Tengah, Bener Meriah, dan Gayo Lues.

Darmawan merinci di Aceh Tengah baru 70,8 persen desa yang kembali menyala, sementara di Bener Meriah 83,6 persen desa telah pulih. Di Gayo Lues, sekitar 69,9 persen desa telah kembali menikmati aliran listrik, sementara sisanya masih padam akibat kendala akses.

Guna mempercepat pemulihan, perseroan masih mengandalkan jalur udara di wilayah yang terisolasi.

"Untuk Aceh Tengah dan Bener Meriah, evakuasi material masih menggunakan udara, termasuk Hercules, sehingga sekitar 70-80 persen sudah menyala," ujar Darmawan.

Adapun di Gayo Lues, pemulihan didukung oleh mulai terbukanya akses darat dari Langsa-Kutacane hingga Blangkejeren. Sebanyak 210 tiang listrik telah dikirim melalui jalur tersebut untuk mempercepat normalisasi jaringan.

[Gambas:Video CNN]

(del/sfr)

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial