CNN Indonesia
Jumat, 05 Des 2025 19:15 WIB
Taiwan 'sangat tersentuh' oleh pernyataan Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi mengenai perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan. (Foto: Premier Taiwan Cho Jung-tai)
Jakarta, CNN Indonesia --
Taiwan 'sangat tersentuh' oleh pernyataan Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi mengenai perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.
Pada Jumat (5/12), Perdana Menteri Taiwan Cho Jung-tai bertemu dengan ketua Asosiasi Pertukaran Jepang-Taiwan, Shuzo Sumi. Cho mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Takaichi melalui Sumi dalam pertemuan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernyataan itu muncul di tengah ketegangan Jepang dan China.
"Baru-baru ini, pernyataan Takaichi tentang stabilitas dan perdamaian di Selat Taiwan sangat, sangat menyentuh kami. Pernyataan itu mencerminkan keadilan dan perdamaian," ujar Cho di Taipei, seperti dikutip The Straits Times.
"Kami juga sangat berterima kasih kepada Takaichi serta pemerintah dan rakyat Jepang karena terus mempertahankan nilai keadilan dan perdamaian ini meski tekanannya besar."
Sebelumnya, ketegangan diplomatik Jepang dan China memburuk setelah pernyataan Takaichi di Parlemen pada November mengatakan serangan China ke Taiwan dapat memicu respons militer dari Tokyo.
China menganggap Taiwan sebagai wilayah sendiri dan bersumpah akan mengambil alih wilayah itu melalui berbagai cara, termasuk penggunaan militer.
Jepang tidak mengakui Taiwan secara resmi dan hanya memiliki hubungan diplomatik dengan Beijing. Namun, Taiwan yang pernah di bawah pemerintah Jepang pada 1895-1945, tetap memiliki hubungan tidak resmi yang dekat dengan Tokyo.
Pernyataan Takaichi itu pun membuat Beijing marah dan menuduhnya membawa Jepang kembali ke arah militerisme.
Akibatnya maskapai China membatalkan banyak penerbangan dan artis Jepang juga dicegah untuk tampil di China.
Tekanan China terhadap Jepang pun membuat banyak warga Taiwan mengubah rencana perjalanan dan memilih pergi ke Jepang.
"Pada saat yang sama, kami menyambut grup pertunjukan dan idola pop Jepang untuk tampil di Taiwan. Kami pasti akan memenuhi venue dan memberi sambutan hangat," ujar Cho.
Pada November ketika perselisihan terjadi, Presiden Taiwan Lai Ching-te mengumumkan tambahan anggaran pertahanan US$40 miliar (sekitar Rp666 triliun) untuk menghadapi ancaman China.
"Saya berharap Taiwan aman, Jepang aman, dan dunia tetap damai," ujarnya.
Di akhir November, Menteri Pertahanan Jepang Shinjiro Koizumi mengatakan rencana penempatan rudal jarak menengah di pangkalan Yonaguni berjalan lancar. Pulau itu berada sekitar 110 km di timur Taiwan.
(rnp/rds)

55 minutes ago
1

































