CNN Indonesia
Jumat, 19 Sep 2025 10:10 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
PT Bank Central Asia Tbk alias BCA membantah kabar 20 juta data nasabah bocor.
"Sehubungan dengan adanya informasi di media sosial yang menuding terjadinya kebocoran data BCA, dapat kami sampaikan bahwa informasi tersebut TIDAK BENAR. Kami memastikan TIDAK ADA kebocoran data dari sistem BCA dan data nasabah tetap aman," kata EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn dalam keterangan tertulis, Jumat (19/9).
Hera menambahkan bahwa perseroan melakukan pengamanan data dengan menerapkan strategi dan standar keamanan berlapis, serta mitigasi risiko yang diperlukan untuk menjaga keamanan data dan transaksi digital nasabah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
BCA mengimbau mengimbau untuk selalu berhati-hati terhadap oknum yang mengatasnamakan BCA dan berbagai modus penipuan yang bertujuan untuk mengetahui data nasabah.
Bank meminta nasabah tidak membagikan data pribadi perbankan yang bersifat rahasia seperti BCA ID, password, One Time Password (OTP), dan Personal Identification Number (PIN), kepada siapapun.
"Nasabah juga diharapkan mengubah PIN dan password secara berkala. Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi contact center Halo BCA melalui 1500888 dan aplikasi haloBCA, WA Bank BCA 08111500998, X (twitter) @HaloBCA, webchat www.bca.co.id," kata Hera.
Sebelumnya, akun X bernama @H4ckmanac mengklaim kelompok peretas COMMUNISM berhasil membobol basis data BCA. Data yang diklaim bocor milik 20 juta nasabah.
"Pelaku ancaman yang menggunakan alias COMMUNISM mengklaim telah membobol Bank Central Asia, bank swasta terbesar di Indonesia," kata @H4ckmanac.
"Menurut pelaku, basis data yang dieksfiltrasi berisi data 20 juta pengguna, termasuk nama lengkap, nomor identitas, tanggal lahir, alamat, nomor telepon, email, Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan informasi perbankan terperinci seperti nomor rekening dan kode bank," sambungnya.
(fby/sfr)