Bahlil Sebut Devisa Rp523 T Menguap Imbas Impor Minyak

1 hour ago 2

CNN Indonesia

Selasa, 09 Des 2025 15:15 WIB

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan Indonesia kehilangan devisa negara sebanyak Rp523 triliun per tahun karena impor minyak. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan Indonesia kehilangan devisa negara sebanyak Rp523 triliun per tahun karena impor minyak. (ANTARA FOTO/BAYU PRATAMA S).

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan Indonesia kehilangan devisa negara sebanyak Rp523 triliun per tahun karena impor minyak.

Angka tersebut berdasarkan asumsi data tahun lalu berupa impor minyak mentah (crude oil) dan bahan bakar minyak (BBM).

Menurut Bahlil, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa meningkat 2 sampai 3 persen jika bisa menahan impor energi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Rp500 triliun per tahun devisa kita itu dapat kalau kita tahan tidak kita impor. Itu dapat memberikan kontribusi pertumbuhan ekonomi kita, minimal nambah 2 sampai 3 persen," kata Bahlil dalam Bisnis Indonesia Group Conference 2025 di Raffles Hotel, Jakarta Selatan, Senin (8/12).

Dalam paparannya, ia mengatakan produksi minyak Indonesia mencapai angka 221 ribu barel per hari (bph) pada 2024.

Sementara itu, impor minyak Indonesia mencapai angka 313 ribu bph. Angka tersebut meliputi 112 ribu bph untuk minyak mentah dan 201 ribu bph untuk BBM.

Lebih lanjut, Bahlil juga menyampaikan konsumsi BBM di Indonesia mencapai 532 ribu barel. Angka tersebut mencakup konsumsi sektor transportasi sebesar 52 persen atau 276,64 ribu bph, dan sektor industri sebesar 34 persen atau 180,88 ribu bph.

Kemudian, sektor ketenagalistrikan sebesar 8 persen atau 42,56 ribu barel, serta sektor aviasi atau penerbangan sebesar 6 persen atau 31,92 ribu barel.

"Bagaimana pertumbuhan ekonomi kita ke depan, naik atau tidak? Kalau kita mampu tidak mengimpor BBM kita, maka saya pastikan devisa kita akan tinggal dalam negeri dan itu menjadi daya ungkit untuk bisa kita putar dalam negeri untuk bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional kita," jelas Bahlil.

[Gambas:Video CNN]

(fln/sfr)

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial