Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyetujui permohonan tambahan 10 ribu ton beras dari Gubernur Aceh Muzakir Manaf (Mualem).
Beras tersebut akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang terdampak banjir dan longsor di Aceh.
"Alhamdulillah, atas nama pemerintah pusat kami menyetujui permohonan 10 ribu ton beras dari Pak Gubernur Mualem untuk Aceh," ujar Amran dalam keterangan resmi, Selasa (9/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini merupakan alokasi khusus untuk mendukung pemulihan pascabencana, di mana stok beras nasional kita saat ini sangat cukup, bahkan kami siapkan tiga kali lipat lebih tinggi dari permintaan Mualem," sambungnya.
Ia menyampaikan stok beras nasional yang dikuasai Perum Bulog per Senin (8/12) mencapai 3,68 juta ton, angka tertinggi dalam satu dekade dan jauh di atas rata-rata stok akhir tahun yang biasanya berada di kisaran 1,2-1,5 juta ton.
"Dengan stok 3,68 juta ton, kita punya cadangan tiga kali lipat dari kebutuhan bulanan nasional. Jadi permohonan 10 ribu ton ini sangat kecil dibandingkan stok kita. Aceh akan kami pastikan tercukupi, dan seluruh Indonesia tetap aman hingga panen raya Maret-April 2026," ujarnya.
Permintaan bantuan beras ini muncul di tengah penanganan bencana banjir dan longsor yang menimbulkan korban jiwa serta merusak infrastruktur pertanian di Aceh.
Dalam Rapat Terbatas bersama Presiden Prabowo Subianto di Posko TNI AU Sultan Iskandar Muda pada Minggu (7/12), Gubernur Mualem memaparkan kebutuhan mendesak terkait stabilisasi harga beras, air bersih, dan elpiji.
Kunjungan Prabowo ke Aceh selama dua hari berturut-turut menjadi momentum percepatan koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah. Mualem menyampaikan apresiasi atas respons cepat tersebut.
"Atas perhatian yang diberikan Presiden, kami mengucapkan terima kasih. Kehadiran beliau memberi semangat bagi masyarakat dan pemerintah daerah untuk mempercepat penanganan di lapangan," ujarnya saat mengantar kepulangan Prabowo di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda.
Ia berharap bantuan yang diberikan dapat meringankan beban masyarakat dan mempercepat pemulihan pascabencana.
Di sisi lain, Amran menyebut Indonesia berada pada posisi yang lebih kuat dalam penyediaan beras.
Berdasarkan proyeksi BPS, total stok beras nasional diperkirakan mencapai 34,79 juta ton pada akhir 2025. Pemerintah menargetkan stok cadangan beras pemerintah tetap berada di atas 3,5 juta ton hingga memasuki panen raya 2026.
"Dulu kita harus impor jutaan ton, sekarang justru bisa membantu saudara-saudara kita di Aceh yang terkena musibah tanpa khawatir kekurangan. Ini berkah besar bagi bangsa, terima kasih kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto atas dukungannya bagi petani Indonesia," ujarnya.
Penyaluran 10 ribu ton beras untuk Aceh akan dilakukan dalam minggu ini melalui Perum Bulog Divre Aceh dengan mekanisme bantuan pangan dan stabilisasi pasokan harga (SPHP).
Bantuan tersebut melengkapi alokasi awal 10.614 ton beras untuk Aceh, bagian dari program bantuan darurat nasional bagi tiga provinsi di Sumatra, yakni Aceh, Sumut, dan Sumbar, dengan total 34 ribu ton beras.
(del/sfr)

1 hour ago
1

































